Gaza, MINA – Gerakan Hamas mengatakan, Rabu (14/8), mereka menolak dan tidak akan berpartisipasi dalam putaran baru perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dijadwalkan akan diadakan di Qatar, Kamis (15/8).
Hamas meminta pelaksanaan proposal gencatan senjata sebelumnya yang belum dilaksanakan, daripada melakukan pembicaraan baru. Al Khaleej melaporkan.
Pemimpin senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, “Hamas mematuhi makalah mediator yang disampaikan kepadanya pada tanggal 2 Juli, yang didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan dan pidato (Presiden AS) Biden, dan gerakan tersebut siap untuk segera melakukan tindakan tersebut. mulai memeriksa mekanisme penerapannya.”
Dia menambahkan, “Mengenai perundingan baru, hal ini memungkinkan Israel untuk menerapkan persyaratan baru dan mengeksploitasi perundingan untuk melakukan lebih banyak pembantaian.”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sementara itu, pemerintah Israel mengatakan akan mengirim delegasi untuk melakukan pembicaraan di Qatar.
Amerika Serikat memperkirakan perundingan tidak langsung akan berjalan sesuai rencana, namun mencapai kesepakatan gencatan senjata masih mungkin dilakukan.
Tiga pejabat senior Iran menyatakan, hanya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan mencegah tanggapan langsung Iran terhadap Israel setelah pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di wilayahnya bulan lalu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal