Hamas Tolak Tawaran Iran untuk Normalisasikan Hubungan

foto: Khaled Meshaal
foto: Khaled Meshaal

Gaza, 7 Rabi’ul Akhir 1437 / 17 Januari 2016 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam , ,  menolak tawaran untuk menormalisasi hubungan kedua fihak sehingga dana bantuan Iran mengalir lagi, untuk ikut mengatasi masalah keuangan yang dihadapi Hamas di daerah Gaza yang dikuasainya.

Di samping itu penolakan Hamas juga karena Iran mensyaratkan   pemutusan semua hubungan Hamas dengan , padahal Hamas tidak ingin punya sikap bermusuhan dengan Arab Saudi,  demikian pemimpin Hamas Khaled Meshaal. Suratkabar Al-Sharq Al-Awsat memberitakan yang dikutip Middle East Monitor (MEMO) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (17/1).

Ditambahkan, oleh sebuah nara sumber, bahwa ada konsensus yang luas dalam Hamas untuk tidak terlibat dalam aliansi dengan Iran  dalam rangka melestarikan basis Sunni di wilayah ini.

Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa Iran telah menghentikan semua bentuk dukungan untuk Hamas karena posisi yang terakhir terhadap Suriah. Demikian pula, Teheran juga berhenti memberi dukungan untuk Jihad Islam karena kritik atas intervensi Iran di Yaman.

Al-Sharq Al-Awsat mengatakan bahwa Hamas menolak tawaran Iran meskipun krisis keuangan telah menghadapi dan ketidakmampuannya untuk membayar gaji bagi para aktivis dan karyawan di Gaza.

Surat kabar itu melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Iran, Mohamed Javad Zarif membuat tawaran selama pertemuan dengan perwakilan Hamas, Dr Khalid Al-Kaddoumi di Teheran. (T/nrz/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.