Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menuduh entitas Zionis Israel menunda implementasi kesepakatan bantuan dan rekonstruksi di Jalur Gaza.
“Israel terus menunda pelaksanaan proses bantuan dan rekonstruksi yang diuraikan dalam kesepakatan gencatan senjata dan ada komitmen bantuan kemanusiaan yang belum sepenuhnya dipatuhi,” kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (3/2).
“Meskipun sektor perawatan kesehatan mengalami kerusakan besar, pendudukan belum mengizinkan upaya pemulihan atau masuknya pasokan medis penting,” imbuh Qassem.
“Pengiriman bahan bakar masih jauh di bawah yang ditetapkan dalam perjanjian, dan jumlah yang mencapai Gaza utara dapat diabaikan,” katanya.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Gaza: Penargetan RS Anak al-Durrah Kejahatan Perang
Juru bicara tersebut mengatakan,.alat berat yang disebutkan dalam perjanjian belum diizinkan masuk, sehingga menghalangi pengambilan jenazah para martir dan menghambat pemulihan jenazah (sandera) yang akan dipertukarkan, terutama di akhir fase ini.
Hamas meminta mediator, Qatar dan Mesir, serta penjamin perjanjian gencatan senjata, untuk memaksa pendudukan Israel agar segera mengizinkan masuknya bahan bantuan yang diuraikan dalam perjanjian, khususnya tenda, bahan bakar, pasokan makanan, dan alat berat, sekaligus memastikan diakhirinya semua pelanggaran dan pelanggaran lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prancis Dukung Rencana Arab untuk Bangun Kembali Gaza