Gaza, MINA – Sayap bersenjata Gerakan Perlawanan rakuat Palestina, Brigade Al-Qassam mengumumkan penundaan rencana penyerahan jenazah seorang sandera Israel setelah menuduh pasukan pendudukan Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang sedang berlaku.
Dalam pernyataannya, Al-Qassam menegaskan bahwa setiap bentuk eskalasi militer yang dilakukan Israel akan menghambat proses pemulangan jenazah para sandera.
“Eskalasi Israel apa pun akan menghambat operasi pencarian, penggalian, serta pemulangan jenazah, yang akan menunda pemulangan jenazah para penjajah,” demikian pernyataan Al-Qassam, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (29/10).
Hamas sebelumnya dijadwalkan menyerahkan jenazah seorang warga Israel pada pukul 20.00 waktu setempat, sesuai kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 10 Oktober 2025. Namun, keputusan itu ditunda menyusul tudingan pelanggaran oleh pihak Israel.
Sebelumnya pada Selasa (28/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar kesepakatan dengan menyerahkan jenazah yang salah dalam proses pengembalian jenazah sandera.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Jenin Tewaskan Tiga Warga Palestina
Netanyahu menyebut jenazah yang diterima Israel pada Senin (27/10) adalah milik Ofir Tzarfati, seorang warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Menurutnya, sebagian jasad Tzarfati telah diambil oleh pasukan Israel selama perang.
Hamas di sisi lain menegaskan bahwa mereka telah mematuhi semua ketentuan gencatan senjata dan menuduh Netanyahu sengaja mencari alasan untuk mengingkari kewajiban Israel.
“Israel sendiri yang melakukan pelanggaran dan mengganggu proses pertukaran,” demikian pernyataan Hamas.
Media Israel sebelumnya melaporkan adanya baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hamas di Kota Rafah, Gaza selatan, pada hari yang sama. Namun, militer Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.
Baca Juga: Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata, Netanyahu Perintahkan Serangan Udara ke Gaza
Ketegangan terbaru ini terjadi di tengah rapuhnya perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan dukungan Amerika Serikat, menyusul dua tahun konflik mematikan yang menewaskan ribuan warga Palestina dan menyebabkan kehancuran luas di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Bom Lokasi Operasi Pencarian Jenazah Tentara Israel di Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic