Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Hamas, Sabtu (7/10), mengumumkan dimulainya operasi militer secara besar-besaran melawan Israel, sebagai tanggapan atas berbagai penodaan Masjid Al-Aqsa yang masih berlangsung oleh otoritas pendudukan Israel dan ekstrimis Yahudi.
Ribuan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Seperti dikutip dari live update Al Jazeera, satu orang dilaporkan tewas dan 15 orang terluka, kata pekerja medis Israel.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan darurat dengan kabinet keamanannya ketika Israel meningkatkan kewaspadaan ke tingkat tertinggi, yang setara dengan ‘perang.’
Tembakan roket dimulai dari beberapa lokasi di Gaza mulai pukul 06:30 waktu setempat (03:30 GMT) dan berlanjut selama hampir setengah jam, kantor berita Agence France-Presse melaporkannya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mohammed Deif, seorang komandan militer senior Hamas, kemudian mengumumkan dimulainya operasi militer dalam siaran di media Hamas, menyerukan warga Palestina untuk ikut berperang.
Deif mengatakan roket yang ditembakkan menandai dimulainya “Operasi Al-Aqsa Flood”, menurut laporan.
“Kami memutuskan untuk mengatakan cukup sudah,” kata Deif sambil mendesak semua warga Palestina untuk menghadapi Israel.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” katanya, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Kantor Berita Wafa, melaporkan dua warga Palestina gugur pagi ini dan banyak lainnya terluka, beberapa di antaranya luka parah, dalam penembakan Israel di timur kamp pengungsi Bureij, di Jalur Gaza tengah.
Hal ini akibat terjadinya baku tembak antar kelompok pejuang perlawanan di Jalur Gaza dengan pasukan pendudukan Israel, di mana kehidupan terhenti di wilayah kantong laut yang terblokade itu.
Militer Israel mengumumkan berlanjutnya baku tembak di tujuh wilayah sekitar Jalur Gaza dan wilayah selatan Palestina yang diduduki.
Sementara itu, Militer Israel meminta warga Israel yang tinggal di sekitar Jalur Gaza untuk tetap tinggal di rumah mereka dan memperingatkan bahwa Hamas akan membayar “harga yang mahal atas tindakannya”.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Media Israel melaporkan, pejuang bersenjata menembaki orang yang lewat di kota Sderot, di Israel selatan, dan rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan pejuang Palestina berseragam terlibat dalam bentrokan di kota perbatasan. Video lain di media sosial menunjukkan tank Israel terbakar. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)