HAMAS: UPAYA ISRAEL MEMBAGI MASJID AL-AQSHA TIDAK AKAN BERHASIL

Beirut, 14 Dzulqa’idah 1434/20 September 2013 (MINA) – Anggota Biro Politik Hamas, Ezzat Resheq mengutuk penyerbuan tentara dan polisi Israel dalam lingkungan Masjid Al-Aqsha di mana pasukan tentara dan polisi menyerang jamaah muslim dan pelajar untuk memungkinkan pemukim ilegal ekstrimis  Yahudi memasuki Masjid.

Dia menyatakan, Otoritas penjajah Israel berusaha untuk memaksakan kebijakan status quo di Masjid Al-Aqsha dalam upaya untuk membaginya.

“Skema yahudisasi lanjutan Israel tidak akan berhasil meskipun berbagai cara dilakukan untuk meneror Jerusalemites (penduduk pribumi Al-Quds,” tegas Resheq seperti dikutip media Al-Qassam yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Kehadiran orang-orang Yahudi secara intensif terjadi baru-baru ini setelah diumumkannya rancangan undang-undang Israel mengenai pembagian waktu ibadah bagi jamaah muslim dan Yahudi di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Hari-hari tertentu dalam sepekan akan hanya diberikan bagi orang-orang Yahudi dan pada saat mereka melaksanakan ritualnya, jamaah muslim tidak akan diizinkan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.

Jika RUU ini disahkan, maka waktu yang diberikan bagi orang-orang Yahudi akan meningkat, sehingga membatasi waktu kunjungan bagi jamaah muslim untuk melakukan ibadah terutama melaksanakan shalat Jum’at di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Langkah itu melengkapi upaya Yahudisasi penuh di Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha di mana yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam melaporkan sebanyak 104 sinagog Yahudi juga telah tersebar di sekitar lingkungan Masjid Al-Aqsha.

Di sisi lain, Resheq mengatakan bahwa gerakannya tidak terlibat dalam serangan terhadap Azzam al-Ahmad, pemimpin gerakan Fatah, di Masjid Al-Aqsha, mengatakan bahwa tuduhan tersebut bertujuan menyesatkan opini publik.

Sementara itu, gerakan Jihad Islam menyerukan perlawanan Palestina dengan semua persediaan senjata dan pasukan yang  bersiap-siap untuk “pertempuran menentukan bagi masa depan kota Al-Quds,” dalam terang rencana yahudisasi lanjutan Israel di Masjid Al-Aqsha.

“Perlawanan Palestina melalui faksi yang berbeda harus siap untuk pertempuran yang menentukan,” kata Daud Shihab, juru bicara gerakan itu kepada Quds Pers mengomentari serangan penjajah terhadap jamaah muslim di Masjid Al-Aqsha.

Dia menyerukan faksi-faksi perlawanan untuk bersatu dalam menghadapi rencana ekstrimis Yahudi dan penjajah Israel di Al-Quds. (T/P02/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Comments: 0