Gaza, MINA – Pejabat senior Hamas Abdul Rahman Shadid menegaskan, gerakan perlawanan Palestina akan terus melawan pendudukan Israel meski menghadapi ancaman dan upaya pembunuhan.
“Gerakan, baik pimpinan maupun para pejuang akan tetap melanjutkan proyek perlawanan terhadap pendudukan kriminal Israel hingga Allah menganugerahkan pembebasan dan kepulangan bagi rakyat kami,” ujar Shadid dalam pernyataannya yang dikutip Quds News Network, Kamis (11/9).
“Kami tidak akan gentar oleh pembunuhan maupun ancaman, dalam bentuk apa pun, dan tidak akan menyimpang dari jalan ini hingga mencapai tujuan kami,” tambahnya.
Pernyataan itu muncul usai serangan udara Israel yang menargetkan delegasi Hamas di Doha. Ledakan terdengar di ibu kota Qatar dengan kepulan asap membubung pada Selasa (9/9) malam, memicu kecaman keras dari negara-negara Arab.
Baca Juga: Syaikh Ali Al-Qaradaghi: Membela Gaza Hari Ini Adalah Menjaga Masa Depan Umat
Sumber Hamas kepada Al Jazeera menyebutkan bahwa serangan itu mengincar delegasi pimpinan Khalil al-Hayya saat tengah membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat.
Militer Israel kemudian mengakui, angkatan udaranya melakukan serangan terhadap para pemimpin Hamas dengan koordinasi badan keamanan dalam negeri Shin Bet.
Qatar mengecam serangan itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya, sementara Mesir juga menyatakan kecaman keras. Kepresidenan Mesir menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kedaulatan negara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Gizi Memburuk, Makin Banyak Anak Gaza Meninggal