Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas: Zionis Hanya Paham Bahasa Perlawanan

Rana Setiawan - Ahad, 27 Februari 2022 - 22:16 WIB

Ahad, 27 Februari 2022 - 22:16 WIB

6 Views

Komplek Masjid Ibrahim di Kota Al Khalil, ditutup selama dua hari oleh Otoritas Penjajah Israel. (Foto : Palestine)

Hebron, MINA – Departemen Hubungan Nasional Hamas di Tepi Barat menyatakan, pembantaian di Masjid Ibrahimi pada 25 Pebruari 1994 merupakan rangkaian kejahatan zionis yang terus berlangsung hingga kini.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina itu dalam peringatan peristiwa pembantaian di Masjid Ibrahimi ke-28 tahun, menegaskan, musuh tidak paham selain bahasa perlawanan.Pusat Informasi Palestina melaporkan sebagaimana dikutip MINA, Ahad (27/2).

Semua solusi perdamaian dan kerjasama keamanan  merupakan peluang bagi zionis untuk terus mencaplok wilayah, dan membunuh rakyat Palestina.

Hamas juga menegaskan,  tidak ada solusi bagi rakyat Palestina dalam menghadapi kejahatan penjajah selain bersatu dalam barisan nasional.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Selain itu, memobilisir semua potensi Palestina dalam menghadapi penjajah, kelompok zionis dan konspirasinya yang terus berupaya menghapus eksistensi Palestina, mencaplok wilayah, menggusur rumah dan membunuh anak-anak bangsa Palestina.

Hamas menyebut pembantaian di Masjid Ibrahimi tak hanya membuktikan rasialisme, terorisme dan kejahatan Israel semata, melainkan juga menegaskan eksistensi keberadaannya berlandaskan pada pembunuhan dan agresi, dan mengusir Palestina dari tanah airnya.

“Semua kejahatan ini tak akan mematahkan semangat bangsa dalam berjuang, dan akan tetap berjuang membebaskan Masjid Ibrahimi dan setiap jengkal bumi Palestina,” lanjut pernyataan Hamas.

Pada Jumat subuh tanggal 25 Februari 1994/15 Ramadhan 1415 H, teroris zionis Baruch Goldstein berdiri di belakang salah satu tiang masjid, dan menunggu hingga para jamaah sujud, kemudian menembaki mereka saat sujud, dibantu beberapa teroris Yahudi lainnya yang menyiapkan peluru dumdum, pecahan ledakan dan peluru menembus kepala dan leher para jamaah shalat subuh.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Tragedi ini menewaskan 29 jamaah dan melukai lebih dari 100 lainnya. Sejak itu, otoritas pendudukan Israel telah melakukan Yahudisasi Masjid Ibrahimi dengan mencegah warga Palestina memasukinya ketika para pemukim merayakan ritual mereka.

Sementara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan, ada keputusan yang dikeluarkan oleh badan-badan internasional yang memutuskan bahwa Masjid Ibrahimi adalah bagian dari warisan manusia dan merupakan tempat suci yang eksklusif bagi Muslim dan Palestina.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda