Al-Quds, 2 Dzulqa’dah 1436/17 Agustus 2015 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan Jihad Islam Palestina dalam pertemuan yang diadakan kedua belah pihak, membahas berbagai komunikasi internasional untuk mestabilkan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Dalam pernyataan bersama dari kedua gerakan pada Ahad (16/8) kemarin, dikatakan bahwa pertemuan itu telah membahas sejumlah persoalan penting, terutama memperkuat kerjasama berbagai bidang dan cara mengatasi perkembangan politik saat ini.
Pernyataan itu menyebutkan, adanya kesesuaian dalam visi dan sikap kedua belah pihak, khususnya di tengah-tengah kondisi sulit yang dialami kawasan dan situasi Palestina serta infiltrasi Israel dan tindakan-tindakan jahatnya, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan.
Pimpinan kedua gerakan membahas situasi di Jalur Gaza dan cara mengakhiri blokade, serta membahas berbagai komunikasi internasional untuk menstabilkan gencatan senjata dan cara mengatasinya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Dibahas juga kejahatan para pemukim ekstremis Yahudi dan serangan Israel di Tepi Barat, terutama kejahatan pembakaran keluarga Dawabsheh dan perlanggaran berulang-ulang di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, serta upaya untuk membagi Masjid Al-Aqsha dalam waktu dan tenpat.
Kedua belah pihak juga membahas cara pengembangan perlawanan untuk menghadang kejahatan Zionis Israel ini dan memperkuat gerakan rakyat. Kedua gerakan juga mengungkapkan pujiannya pada aksi-aksi individu dan gerakan rakyat Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza