HAMBATAN KE SURGA DAN AJAKAN KE NERAKA


Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani, Editor Media Dewan Masjid Indonesia (DMI)
ย ุงูููุญูู ูุฏู ููู ุงูููุฐููู ุฃูุฑูุณููู ุฑูุณููููููู ุจูุงููููุฏูู ููุฏููููู ุงููุญููููู ููููุธูููุฑููู ุนูููู ุงูุฏูููููู ููููููู ูููููู ููุฑููู ุงููู ูุดูุฑููููููู ุ ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุงูู ุฅููุงูู ุงููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุฑูุณููููู ุงููู.ุงูููู ุตูููู ุนูููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุฃูู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู. ุฃู ุง ุจุนุฏ ููุงุนุจุงุฏ ุงููู ุฃูุตููู ูููุณู ุจุชููู ุงููู ููุฏ ูุงุฒ ุงูู ุชููู, ุงุชูู ุงููู ุญู ุชูุงุชู ููุงุชู ูุชู ุฃูุง ูุฃูุชู ู ุณูู ูู. ููุฏ ูุงู ุงููู ุชุนุงูู ูู ุงููุฑุฃู ุงููุฑูู ุฃูู ู ุดุฑุญ ุงููู ุตุฏุฑู ููุงุณูุงู ููู ุนูู ููุฑ ู ู ุฑุจู
Maโasyiral muslimin Rahimakumullah
Ahamduillah pada hari ini kita masih diberi nikmat untuk bersama-sama menjalankan ibadah bertemu dalam shalat jumโat berjamaโah. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. semoga ketaqwaan itu bisa menyelematkan kita dari api neraka dan memposisikan kita di dalam surag. Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadits-nya yang berbunyi:
ุฅูููู ุงููุฌููููุฉู ุญููููุชู ุจูุงููู ูููุงุฑููู ููุฅูููู ุงููููุงุฑู ุญููููุชู ุจูุงูุดููููููุงุชู
โSesungguhnya surga itu dikepung oleh segala kemakruhan (hal yang tidak disukai) sedangkan neraka dikelilingi oleh syahawat (hal-hal yang menyenangkan manusia).โ
Arti kata dikepung (huffat) adalah terhalang. Sebagaimana sebuah perkampungan yang tekepung banjir. Karena itu, untuk sampai pada perkampungan tersebut, seseorang harus berani menerjang banjir. Demekian juga dengan surga. Mereka yang menginginkannya harus siap melawan berbagai kemakruhan. Yang dimaksud dengan kemakruhan adalah segala hal yang dianggap buruk dan dibenci oleh syariat.
Begitu pula sebaliknya, posisi neraka dalam hadits di atas dikelilingi dengan berbagai kesenangan. Barang siapa yang kesehariannya selalu bersenang-senang tanpa mempedulikan aturan syariat, sungguh dia telah berada sangat dekat dengan neraka.
Apa yang disampaikan oleh Rasulullah dalam hadits ini sangatlah mudah difahami. Apalagi untuk orang dewasa. Namun, sayangnya seringkali pemahaman itu hanya berhenti sebagai pengetahuan dan tidak ditindak lanjuti sebagai amalan. Sehingga seringkali orang mengaku takut dengan api neraka serta siksa-siksa di dalamnya, tetapi masih saja bergelut dalam kesenangat syahwat yang terlarang.
Begitu pula sebaliknya banyak orang yang mengaku merindukan surga, ingin segera bersanding dengan bidadari. Tetapi tidak senang dengan amal-amal saleh dan kebajikan-kebajikan anjuran agama.
Sebuah kisah dari Rasulullah saw yang berhubungan erat dengan hadits ini sebagaimana dinukil dalam kitab Sirajut Thalibin karya Kiai Ihasan Jampes sebagaimana diriwayatkan imam Tirmidzi bahwa suatu ketika Rasulullah saw bercerita โketika Allah swt telah menjadikan surga diperintahkanlah Jibril untuk melihatnya, sambil berkata โJibril lihatlah surga dengan segala fasilitas yang Ku-persiapkan untuk penghuninyaโ.
Segeralah Jibril menengok surga dengan segala perlengkapannya. Kemudian kembali menghadap dan berkata โdemi kemuliaan-Mu, semua orang yang pernah mendengar kata surga pasti akan memasukinyaโ kemudian Allah memerintahkan untuk memagari surga dengan kemakruhan.ย Setelah itu, Allah swt kembali mengutus Jibril untuk melihatnya โsekarang kamu lihatlah surga itu kembali (lengkap segala fasilitas untuk penghuninya)โ. Maka berangkatlah Jibril, kemudian ia kembali menghadap dan berkata โdemi kemuliaan Dzat-Mu aku khawatir tidak ada seorangpun yang dapat memasukinya. โSekarang pergilah kau ke neraka dan lihat segala macam siksaan yang ada di dalamnyaโ perintah Allah kemudian kepada Jibril.
Ia pun berangkat dan kembali menghadap seraya berkata โdemi kemuliaan-Mu ya Allah, hamba yakin tak seorangpun yang pernah mendengar cerita neraka mau memasukinyaโ. Maka Allah segera menghiasi neraka dengan berbagai kesenangan. Dan kembali berkata pada Jibril โsekarang tengoklah kembali nerakaโ Jibrilpun berangkat dan segera kembali melapor โ Ya Allah, demi kemuliaan-Mu aku khawatir tidak ada seorang pun yang bisa selamat dari neraka-Muโ
Maโasyiral Muslimin Rahimakumullah
Demikianlah Allah sengaja membuat pagar untuk surga sebagai ujian bagi mereka yang menginginkannya. Dan Allah perindah neraka dengan berbagai asesoris yang terbuat kesenangan-kesenangan sebagai cobaan manusia.
Karena itu pada hadits selanjutnya Rasulullah saw menggarisbawahi:
ุฃูุง ุฅูููู ุงููุฌููููุฉู ุญูุฒููู ุจูุฑูุจูููุฉู ุงูููุง ููุฅูููู ุงููููุงุฑู ุณููููู ุจูุณูููููุฉู
โBahwa surga adalah sesuatu yang sulit di raih bagai berada di tempat yang tinggi. Sedangkan neraka adalah sesuatu yang mudahย bagai berada di tanah yang rendahโ
Begitulah keadaan sebenarnya. Selanjutnya terserah pribadi kita masing-masing. Apakah kita inginkan surga atau menyerahkan diri kepada neraka.
Imam Ghazali pernah menerangkan menyambung keteragan hadits di atas dalam Minhajul Abdidn. Bahwa kini (pada masa al-Ghazali) manusia sungguhlah amat lemah, sedangkan kehidupan semakin kompleks. Pengetahuan agama semakin menipis, adapun kesempatan ibadah semakin menyusut. Kesibukan semakin mendesak, umur semakin berkurang dan amal ibadah terasa makin berat.
Bukankah hal semakin terasa pada zaman sekarang. Manusia sangat lemah, kemauan manusia semakin hari semakin pupus. Yang diinginkan hanyalah segala yang serba cepat dan instan. Tidak ada usaha serius yang ada hanyalah ketergantungan yang semakin tinggi.
Ketergantungan dengan gadget, dengan alat komunikasi, dengan mesin ATM dengan segala macam peralatan tehnologi. Hal ini semakin melemahkan manusia sebagai individu. Manusia kini tidak berani menghadapi kehidupan tanpa tetek-bengek tersebut.
Di sisi lain kesibukan kegiatan manusia luar biasa padatnya. Sehingga waktu yang ada hanya habis untu mengurus segala macam urusan yang di sekitar. Sehingga kesempatan beribadah semakin lenyap. Shalat lima kali saja terkadang tidak terlaksana. Kalaupun terlaksana pengetahuan tentang ibadah itu sangat minim sekali. P
elajaran tentang agama hanya di dapat di sela-sela waktu bekerja. Dalam pesantren kilat, kultum di tivi atau di sela istirahat kantor, melalui google, tanya jawab dalam media sosial. Urusan belajar agama menjadi sampingan. Tidak terasa umur sudah senja. Ketenangan jiwa masih jauh, fisik semakin lemah diajak beribadah. Bagaimanakah jika sudah demikian?
Jamโah jumโah Rahimakumullah
Maka yang tersisa hanya satu memohon kepada Allah swt agar dianugerahi taufiq dan hidayah. Semoga Allah swt melimpahkan cahaya untuk hambanya. Sebagakimana yang difirmankannya:
ุฃูููู ูู ุดูุฑูุญู ุงูููููู ุตูุฏูุฑููู ููููุฅูุณูููุงู ู ูููููู ุนูููููฐ ูููุฑู ู ููู ุฑููุจูููู
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya
Artinya, apapun yang terjadi ketika Allah swt telah menghendaki untuk memberikan hidayah-Nya kepada seorang hamba, maka tidak ada satupun masalah yang tersisa. Kemudian seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. Bagaimanakah tanda seseorang memperoleh cahaya hidayah-Nya? Rasulullah saw menjawab:
ุงูุชููุฌูุงููู ุนููู ุฏูุงุฑู ุงููุบูุฑูููุฑู ููุงููุฅููุงุจูุฉู ุงููู ุฏูุงุฑู ุงููุฎูููููุฏู ููุงูุงูุณูุชูุนูุฏูุงุฏู ูููู ูููุชู ููุจููู ููุฒููููู ุงููู ูููุชู
Hamba itu (yang memperoleh hidayah) akanย undur diri dari urusan dunia, menekuni urusan akhirat, dan mempersiapkan diri seolah ajal akan segera datang.
Apakah ada dalam diri kita tanda-tanda memperoleh hidayah-Nya? Marilah kita raba diri kita masing-masing.
Demikian khutbah jumโah kali ini semoga bermanfaat untuk saya khususnya selaku khatib dan jamaโah pada umumnya.
ย ูุฏุงูุง ุงููู ูุงูุงูู ุฃุฌู ุนูู, ุฃููู ููู ูุฐุง ูุฃุณุชุบูุฑ ุงููู ุงูุนุธูู ูู ูููู ููุณุงุฆุฑ ุงูู ุณูู ูู ูุงูู ุณูู ุงุช ูุงุณุชุบูุฑูู ุฅูู ูู ุงูุบููุฑ ุงูุฑุญูู
Khutbah II
ุงูููุญูู ูุฏู ูููู ุนูููู ุงูุญูุณูุงูููู ููุงูุดููููุฑู ูููู ุนูููู ุชููููููููููู ููุงูู ูุชูููุงูููู. ููุงูุดูููุฏู ุงููู ูุงู ุงููููู ุงููุงูู ุงูููู ููุงูููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ููุงูุดูููุฏู ุงูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงูุฏููุงุนูู ุงูููู ุฑูุถูููุงูููู. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงููููู ููุงูุตูุญูุงุจููู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุง ููุซููุฑูุง
ุงูู ููุง ุจูุนูุฏู ูููุงู ุงููููููุง ุงููููุงุณู ุงูุชูููููุงุงูููู ููููู ูุง ุงูู ูุฑู ููุงููุชูููููุง ุนูู ููุง ููููู ููุงุนูููู ูููุง ุงูููู ุงูููู ุงูู ูุฑูููู ู ุจูุงูู ูุฑู ุจูุฏูุฃู ูููููู ุจูููููุณููู ููุซููููู ุจูู ููุข ุฆูููุชููู ุจูููุฏูุณููู ููููุงูู ุชูุนุงูููู ุงูููู ุงูููู ููู ููุข ุฆูููุชููู ููุตูููููููู ุนูููู ุงููููุจูู ูุข ุงููููููุง ุงูููุฐููููู ุขู ูููููุง ุตููููููุง ุนููููููู ููุณููููู ูููุง ุชูุณูููููู ูุง. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูููู ุขูู ุณููููุฏููุงู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงูููุจููุขุฆููู ููุฑูุณููููู ููู ููุขุฆูููุฉู ุงููู ูููุฑููุจููููู ููุงุฑูุถู ุงูููููู ูู ุนููู ุงููุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏููููู ุงูุจูู ุจูููุฑูููุนูู ูุฑููุนูุซูู ูุงู ููุนูููู ููุนููู ุจููููููุฉู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ููุงูุชููุงุจูุนููููู ููุชูุงุจูุนูู ุงูุชููุงุจูุนููููู ููููู ู ุจูุงูุญูุณูุงูู ุงููููููููู ู ุงูุฏูููููู ููุงุฑูุถู ุนููููุง ู ูุนูููู ู ุจูุฑูุญูู ูุชููู ููุง ุงูุฑูุญูู ู ุงูุฑููุงุญูู ููููู
ุงูููููู ูู ุงุบูููุฑู ููููู ูุคูู ููููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชู ุงููุงูุญููุขุกู ู ูููููู ู ููุงููุงูู ูููุงุชู ุงููููู ูู ุงูุนูุฒูู ุงููุงูุณููุงูู ู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุฃูุฐูููู ุงูุดููุฑููู ููุงููู ูุดูุฑููููููู ููุงููุตูุฑู ุนูุจูุงุฏููู ุงููู ูููุญููุฏููููุฉู ููุงููุตูุฑู ู ููู ููุตูุฑู ุงูุฏูููููู ููุงุฎูุฐููู ู ููู ุฎูุฐููู ุงููู ูุณูููู ููููู ูู ุฏูู ููุฑู ุงูุนูุฏูุงุกูุงูุฏูููููู ููุงุนููู ููููู ูุงุชููู ุงูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู. ุงููููู ูู ุงุฏูููุนู ุนููููุง ุงููุจููุงูุกู ููุงููููุจูุงุกู ููุงูุฒูููุงูุฒููู ููุงููู ูุญููู ููุณูููุกู ุงููููุชูููุฉู ููุงููู ูุญููู ู ูุง ุธูููุฑู ู ูููููุง ููู ูุง ุจูุทููู ุนููู ุจูููุฏูููุง ุงูููุฏููููููุณููููุง ุฎุขุตููุฉู ููุณูุงุฆูุฑู ุงููุจูููุฏูุงูู ุงููู ูุณูููู ููููู ุนุขู ููุฉู ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. ุฑูุจููููุง ุขุชููุงู ููู ุงูุฏููููููุง ุญูุณูููุฉู ููููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุญูุณูููุฉู ููููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู. ุฑูุจููููุง ุธูููู ูููุง ุงูููููุณูููุงููุงููู ููู ู ุชูุบูููุฑู ููููุง ููุชูุฑูุญูู ูููุง ููููููููููููู ู ููู ุงููุฎูุงุณูุฑููููู. ุนูุจูุงุฏูุงูููู ! ุงูููู ุงูููู ููุฃูู ูุฑูููุง ุจูุงููุนูุฏููู ููุงููุงูุญูุณูุงูู ููุฅูููุชุขุกู ุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููููููููู ุนููู ุงููููุญูุดุขุกู ููุงููู ูููููุฑู ููุงููุจูุบูู ููุนูุธูููู ู ููุนููููููู ู ุชูุฐููููุฑููููู ููุงุฐูููุฑููุงุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ููุฐูููุฑูููู ู ููุงุดูููุฑููููู ุนูููู ููุนูู ููู ููุฒูุฏูููู ู ููููุฐูููุฑู ุงูููู ุงูููุจูุฑู
(T/P010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)