Ramallah, 8 Muharram 1436/01 November 2014 (MINA)- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan, peristiwa penutupan Masjid Al-Aqsa adalah pelanggaran keras dan merusak kesucian Al-Quds dan Palestina.
Hamdallah meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan menghentikan pelanggaran Israel terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa yang dapat memicu kerusuhan.
Hal itu disampaiakan Rami Hamdallah saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malta George Vella di Ramallah. Turut hadir juga Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Malki, Ma’an News Agency melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Sabtu.
Hamdallah mendapat dukungan Vella pada proses rekonstruksi Gaza.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“Tidak ada proyek nasional di Palestina kecuali melibatkan Jalur Gaza dan Al-Quds ,” kata Hamdallah.
Vella mengatakan bahwa pemerintahnya dan rakyat Malta mendukung pemerintah Palestina di Gaza, Al-Quds dan Tepi Barat.
Malta adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Selatan. Malta menjadi salah satu Negara terkecil di dunia dengan luas daratan keseluruhan tiga pulaunya itu hanya 246km2.
Malta merupakan salah satu negara paling Katholik di dunia. Namun begitu di negara pulau ini telah berdiri satu bangunan Masjid yang cukup megah di kota Paola. Itu sebabnya masjid ini disebut Masjid Paola. Selain sebagai masjid, di areal tersebut juga diberdiri sekolah Islam dan pemakaman umum Muslim pertama di Malta.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Malta terdiri dari lima pulau, tiga di antaranya berpenghuni, di tengah-tengah Laut Tengah. (T/P010/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)