Gaza, 21 Safar 1438/ 21 November 2016 (MINA) – Juru bicara Hubungan Internasional Gerakan Hamas, Osama Hamdan menyatakan hari Ahad (20/11) untuk melanjutkan hubungan dengan Mesir, gerakannya mengajukan proposal yang mencakup tiga poin mengenai perlintasan Rafah ke Mesir.
Hamdan menjelaskan tiga poin tersebut diantaranya; jika negosiasi berhasil, maka perlintasan itu adalah milik orang Arab dan harus tetap terbuka bagi kepentingan bangsa Palestina dan Mesir, membangun pusat perbelanjaan antara Gaza dan Mesir, mencapai pemahaman keamanan antara kedua negara, sehingga tidak ada dampak buruk yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak.
Menurut dia, komunikasi antara Hamas dan Mesir sudah mencapai beberapa kemajuan mengenai persimpangan, namun ia tidak tahu apakah prestasi ini permanen atau sementara.
Dia menjelaskan, beberapa tangan tersembunyi mencoba melibatkan krisis internal antara Palestina dan Mesir, dan mencatat bahwa Palestina, khususnya Gaza, tidak campur tangan dalam krisis internal di Mesir. Dia berharap yang terbaik untuk rakyat Mesir.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
“Situasi politik di Mesir mempengaruhi Palestina, dan penutupan persimpangan yang sangat lama tidak membantu Palestina maupun keamanan nasional Mesir,” katanya.
Sementara itu, ia mencatat bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai mengenai rekonsiliasi Palestina, dan berharap bahwa pertemuan terakhir di Qatar ini bisa membuahkan hasil.(T/M013/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya