Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamdan Zoelva: Politik Saja Tidak Akan Bisa Kuasai Dunia

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 12 Agustus 2017 - 16:27 WIB

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 16:27 WIB

190 Views

Ilustrasi

ekonomi-300x211.png" alt="" width="300" height="211" /> Ilustrasi

Jakarta, MINA – Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengatakan, dengan gerakan politik saja tidak akan bisa untuk menguasai dunia.

“Untuk menguasai dunia tidak cukup dengan gerakan politik saja. Jika umat Islam ingin menguasai dunia, kita harus menguasai ekonomi lebih dahulu,” ujarnya dalam acara ngobrol bareng dengan tema “Kemandirian Ekonomi Umat” di Jakarta, Sabtu (12/8).

Menurutnya, umat Islam di Indonesia berada di kelompok terbawah dari penguasaan ekonomi, karena banyaknya membeli produk dibandingkan memciptakan produk.

“Umat Islam di Indonesia adalah konsumen terbesar dibandingkan dengan produsen. Sementara umat Islam diciptakan Allah menjadi ulul albab di muka bumi, selain beribadah, berdakwah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, mensyiarkan Islam melalui perdagangan. Kalau sudah menguasai ekonomi otomatis politik akan dikuasai,” paparnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Ia menambahkan, bangsa Yahudi lebih maju dibandingkan dengan umat Islam, karena Yahudi telah menguasai perdagangan sehingga politik dunia secara otomatis bisa dikuasai.

“Kenapa Yahudi yang menguasai politik dunia? karena Yahudi sudah kuat dari perdagangan (ekonomi) dan insfratruktur, sementara umat Islam hanya disibukkan dengan urusan akhirat, seperti ibadah terus-menerus, namun lupa akan dunia,” jelasnya.

“Yang menjadi tugas kita sekarang yaitu menyadarkan umat Islam di Indonesia untuk bergerak di bidang ekonomi, supaya umat Islam bisa menguasai dunia,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

 

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
MINA Preneur
Ekonomi