Jakarta, MINA – Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengatakan, Muslim Indonesia masih berada di kelompok terbawah dari penguasaan ekonomi.
“Umat Islam di Indonesia masih jadi kelompok terbawah dari penguasaan ekonomi. Kalau sudah menguasai ekonomi, otomatis politik akan dikuasai,” katanya dalam acara ngobrol bareng dengan tema “Kemandirian Ekonomi Umat” di Jakarta, Sabtu (12/8).
Ia menjelaskan bangsa Yahudi lebih maju dibandingkan dengan umat Islam, karena Yahudi telah menguasai infrastruktur dan ekonomi sehingga politik dunia secara otomatis dikuasainya.
“Kenapa yahudi yang menguasai politik dunia? Karena Yahudi sudah kuat dari perdagangan (ekonomi) dan insfratruktur, sementara umat Islam pada masa itu hanya sibuk dengan urusan akhirat seperti berzikir, namun lupa akan dunia,” jelasnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, melalui gerakan Syarikat Islam ini, umat Islam akan membuka mata untuk bergerak bersama dalam mengembangkan ekonomi Islam.
“Saya yakin asal gerakan ini konsisten, maka masalah politik akan menjadi sangat sederhana, sehingga 5-10 tahun ke depan ekonomi Indonesia berubah akan menjadi lebih baik,” paparnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Syarikat Islam ini organisasi Islam murni bukan sebuah partai, organisasi ini berfokus pada pergerakan ekonomi, namun tidak berarti meninggalkan gerakan dakwah, plotik dan pendidikan.
“Syarikat Islam adalah gerakan masif dan diharapkan sebagai organisasi yang mepelopori perbaikan tata ekonomi umat,” tambahnya.
Sumbang asih besar Syarikat Islam dalam gerakan awal politik kebangsaan telah ikut mengantarkan Indonesia merdeka.
Tokoh-tokoh terkenal seperti Haji Samanhudi yang mendirikan “Syarikat Dagang Islam” di Solo pada 16 Oktober 1905, HOS Tjokroaminoto yang dikenal sebagai “Sang Guru Bangsa” yaitu guru bagi para tokoh pejuang bangsa seperti, H. Agus Salim, Abdul Muis, A.M Sangadji dan lainnya.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Syarikat Islam ini merupakan organisasi pergerakan umat Islam/rakyat bangsa Indonesia, kelanjutan dari pergerakan “Syarikat Dagang Islam”. Termasuk organisasi pertama yang bergerak dalam kehendak mengangkat harkat, martabat bangsa Indonesia yang bebas dari kezaliman, penjajahan, perbudakan, perhambaan serta kebodohan dan kemiskinan, menuju ke arah suatu negara bebas merdeka dan berpemerintahan sendiri. (L/R10/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.