Damaskus, 23 Jumadil Awwal 1436/14 Maret 2015 (MINA) – Hampir 13.000 warga Suriah, termasuk 108 anak-anak, mengalami penyiksaan sampai mati di penjara-penjara rezim sejak pemberontakan dimulai pada Maret 2011, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Rami Abdel Rahman.
Pimpinan lembaga HAM yang berpusat di London itu mengatakan, termuda dari 12.751 korban itu barulah berusia 12 tahun. Demikian Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Beberapa keluarga mereka yang tewas dipaksa untuk menandatangani pernyataan bahwa orang yang mereka cintai telah dibunuh oleh kelompok pemberontak,” kata Rami Abdel Rahman.
Angka yang dikutip tidak termasuk lebih dari 20.000 tahanan yang telah “menghilang” di penjara-penjara pemerintah dan yang nasibnya masih belum diketahui, tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pusat-pusat penahanan yang paling terkenal diantaranya dioperasikan oleh Intelijen Angkatan Udara dan Intelijen Militer Suriah.
Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris, mengatakan, sekitar 200.000 orang telah ditangkap selama empat tahun terakhir.
“Mereka yang ditangkap termasuk aktivis politik, pemberontak dan para demonstran biasa,” kata Abdel Rahman.
Para pejabat keamanan sering menolak mengobati tahanan yang sakit, menyiksa, dan melakukan penyiksaan-penyiksaan psikologis, tambahnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sejumlah mantan tahanan yang diwawancarai, telah menjelaskan kengerian teknik penyiksaan, sehingga banyak yang telah menjadi terkenal di seluruh Suriah.
Human Rights Watch 2013, sebelumnya juga melaporkan, para pejabat keamanan Suriah menundukan tahanan dengan tongkat dan batang logam saat mereka digantung diengan mengikat pergelangan tangan mereka dari langit-langit.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh 21 organisasi bantuan internasional pada Kamis mengatakan, perkosaan dan pelecehan seksual juga digunakan di pusat-pusat penahanan rezim sebagai “metode perang”.(T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon