Jakarta, 27 Rabi’ul Awal 1437/7 Januari 2016 (MINA) – Pemerintah Indonesia sepanjang 2015 telah mengevakuasi setidaknya 4.830 Warga Negara Indonesia dan Asing (WNI/A) dari negara-negara yang mengalami konflik.
Hal itu disampaikan Menlu Retno LP Marsudi dalam laporan tahunan Kemlu yang diselenggarakan di ruang Nusantara Kementrian Luar Negeri yang dihadiri hampir seluruh duta besar asing yang ada di Indonesia.
Dari data itu, evakuasi WNI dari Yaman menduduki posisi terbanyak dari seluruh evakuasi yang dilakukan perwakilan Indonesia di luar negeri dengan angka mencapai 2.393 WNI dan 173 WNA.
Sementara dari Suriah, pemerintah berhasil memulangkan 2.214 WNI. Dari Libya, evakuasi berhasil dilakukan terhadap 199 WNI dan evakuasi Nepal berjumlah 24 WNI dan empat WNA.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Evakuasi Yaman merupakan evakuasi terbesar, terkompleks, dan tercepat yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia,” kata Retno saat menyampaikan laporannya.
Selain itu, Retno menambahkan pemerintah telah berhasil melakukan repatriasi terhadap 94.529 WNI, jauh di atas target pada 2015 yang ditetapkan sebanyak 50 ribu WNI/TKI.
Retno menambahkan, pmbebasan 52 WNI dari ancaman hukuman mati diupayakan sepenuhnya dengan menghormati hukum setempat. Pembebasan dua WNI dari penyanderaan kelompok bersenjata di PNG juga telah dilakukan.
Retno melanjutkan, pelatihan keterampilan diberikan bagi 4.298 TKI untuk persiapan purna tugas. Fasilitasi pendidikan telah diberikan termasuk akses universitas Terbuka bagi 2.437 WNI/TKI. Retno menyimpulkan dari angka itu pemerintah telah menangani 109.382 orang selama tahun 2015.(L/P008/R04/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain