Jambi, 20 Rabiul Akhir 1438/19 Januari 2017 (MINA) – Gubernur Jambi Zumi Zola, Walikota Jambi Syarif Fasha dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta tokoh lintas agama telah membuka segel Novita Hotel Jambi, Rabu (18/1).
Setelah kurang lebih hampir satu bulan sejak 23 Desember 2016 lalu penyegelan Novita Hotel terkait kasus dugaan penistaan agama karena adanya pemuatan lafazd Allah pada ornamen pohon natal di Novita Hotel, akhirnya Novita Hotel telah dibuka dan beroperasi kembali.
Dalam keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Zumi Zola menghimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Jambi untuk menjaga kekondusifan Provinsi Jambi.
“Pembukaan segel Novita Hotel merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya tersangka terhadap kasus di Novita Hotel oleh Polda Jambi, dan secara hukum, pelakunya sudah diproses,” kata Zumi Zola.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Untuk menyikapi permasalahan tersebut, Zola menegaskan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Kapolda dan Forkopimda Provinsi Jambi, tokoh-tokoh lintas agama, pimpinan Ormas Keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, dan tokoh adat lainnya.
“Dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak telah menyetujui agar segel Novita Hotel dibuka kembali. Karena sudah satu suara, saya menyetujui,” ujarnya.
“Mudah-mudahan hal seperti ini tidak terulang lagi,” imbuhnya.
Dalam menyikapi kasus di Hotel Novita, tambahnya, imbas yang lebih luas harus dipikirkan, yaitu nasib para karyawan dan karyawati Hotel Novita serta dampaknya terhadap dunia usaha dan investasi ke Jambi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kita harus melihat imbas yang lebih luas lagi, imbasnya luar biasa. Saya dan Pak Walikota bertugas untuk meyakinkan para pengusaha supaya mau berinvestasi di Jambi, jadi saya juga harus meyakinkan kepada para pengusaha bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi yang besar dan merupakan tempat yang kondusif untuk berinvestasi,” ujar dia.
Ia menjelaskan, ketika ada pengusaha yang berasal dari Australia dan Jepang menanyakan permasalahan kasus di Hotel Novita, ia mengaku sudah bisa menyelesaikannya dengan baik. “Permasalahan ini juga sudah sampai ke istana dan ke menteri, saya juga tegaskan, permasalahan Hotel Novita telah selesai,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Jambi Syarif Fasha sangat mengapresiasi sikap Gubernur dan tokoh lintas agama. Pasalnya penistaan atas lafadz Allah telah diserahkan ke ranah hukum dan juga meminta kepada masyarakat Jambi jika menemukan kasus seperti ini agar kiranya dapat melaporkan kepada pihak yang berwenang.
“Alasan hotel ini dibuka kembali karena adanya ketakutan di kalangan masyarakat. Selain itu, banyak pula pengunjung yang datang ke Kota Jambi tidak mau menginap di hotel dan lebih memilih pulang harian. Selain itu juga sebentar lagi saudara umat Tionghoa akan melaksanakan Imlek, dan sembilan yayasan sudah mengeluarkan surat edaran supaya tidak melaksanakan Imlek di Klenteng,” paparnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Turut hadir dalam acara tersebut, Perwakilan dari Polda Jambi, perwakilan dari Korem 042/Garuda Putih, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), ketua Lembaga Adat, ketua Muhammadiyah, ketua GP Ansor, ketua KAHMI Kota Jambi, pejabat terkait dari Pemerintah Kota Jambi, Camat Pasar, pimpinan Hotel Novita, dan Ketua Pemuda Panca Marga Kota Jambi. (L/R09/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)