Beirut, MINA – Puluhan anggota Hezbollah terluka parah pada Selasa (17/9) di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut ketika perangkat komunikasinya seperti handphone (HP) dan Walkie-talkie (HT) yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak. Beberapa sumber menyebut alat komunikasi para pejuang adalah pager (penyeranta). Demikian dilaporkan oleh Kantor Berita Nasional NNA.
“Puluhan korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit setelah perangkat komunikasi yang mereka gunakan meledak dengan menggunakan teknologi tinggi,” kata NNA.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ledakan perangkat komunikasi di Lebanon disebabkan oleh peretasan yang “dimediasi oleh teknologi nirkabel”. Peretasan yang dilakukan diduga melalui frekuensi radio.
Zeina Khodr dari Al-Jazeera, yang melaporkan dari Beirut, mengatakan bahwa ini merupakan “perkembangan besar” dalam perang antara Israel dan kelompok yang didukung Iran, dan mengatakan bahwa tampaknya perangkat tersebut telah ditembus dan diretas dalam serangan terkoordinasi.
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
“Ini adalah pelanggaran keamanan yang besar, perangkat komunikasi Hezbollah telah disusupi. Kami telah melihat gambar-gambar dari seluruh Lebanon tentang orang-orang yang tergeletak di lantai dalam keadaan terluka, berdarah. Kami telah melihat laporan-laporan dari rumah sakit yang meminta darah,” katanya.
Seorang pejabat Hezbollah, yang berbicara kepada kantor berita Reuters dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa peledakan perangkat komunikasi tersebut merupakan “pelanggaran keamanan terbesar” yang pernah dialami oleh kelompok tersebut selama hampir satu tahun berperang dengan Israel.
Khodr mengatakan, pemimpin Hezbollah , Hassan Nasrallah, meminta para pejuangnya beberapa bulan yang lalu untuk berhenti menggunakan ponsel pintar karena Israel memiliki teknologi untuk menyusup dan menembus perangkat-perangkat tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah