Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haneyya telah memperingatkan bahwa tidak akan ada ketenangan jika negara pendudukan Israel melanjutkan praktik agresifnya di Yerusalem yang diduduki, dan menegaskan bahwa perlawanan Palestina akan terus berlanjut.
Dalam pertemuan virtual, Haneyya mengatakan perlawanan Palestina di Gaza tidak akan meninggalkan Yerusalem sendirian menghadapi agresi Israel dan akan selalu siap melindungi rakyatnya, Palinfo melaporkan pada Senin (26/4).
Dalam kesempatan itu ia memuji pemuda Yerusalem karena memaksa pemukim Yahudi dan pasukan polisi meninggalkan alun-alun dan kawasan pejalan kaki di daerah Bab Al-Amud dan membela identitas Islam di kota suci tersebut.
Pemimpin Hamas itu mengungkapkan keyakinannya bahwa praktik pemukim baru-baru ini di Yerusalem, terutama di Bab Al-Amud, adalah bagian dari upaya untuk mengambil alih Masjid Aqsa dan Yudaisme kota suci.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Apa yang telah terjadi di Yerusalem dan jalan-jalannya adalah bagian dari kebijakan [Israel] untuk menghancurkan rumah dan rencana untuk membagi Masjid Aqsa secara spasial dan temporer serta mencegah orang-orang kami untuk mencapainya,” kata Haneyya.
Dia menegaskan, Yerusalem bukan milik rakyat Palestina saja tetapi milik seluruh negara Arab dan Muslim, menggambarkan kota suci itu sebagai “titik fokus konflik” dengan pendudukan Israel.
Dia menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk bersiap-siap mendukung dan bergabung dengan rakyat Palestina dalam pertempuran mereka mempertahankan Yerusalem dan tanah mereka. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza