Gaza, 26 Syawwal 1435/22 Agustus 2014 (MINA) – Wakil ketua biro politik Hamas, Ismail haniya mengatakan bahwa gerekannya telah terbukti lebih dari satu kali ketika terjadi pembunuhan terhadap pemimpin atau anggotanya justru menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan lebih menyulitkan musuh, serta cepat mengimbangi pergerakan para pemimpinnya dan terus melanjutkan perjalanan mereka kata Haniya dalam pernyataan persnya Kamis (21/8) malam waktu Gaza.
“Meskipun ada rasa sakit karena kehilangan pemimpin lapangan kita serta kesedihan atas kepergian mereka, namun kami memastikan bahwa semua orang akan terus bergerak dan berbaris menuju tingginya sebuah kemuliaan. Sejarah pergerakan ini membuktikan bahwa lebih dari sekali pemimpin kita dibunuh, namun justru menjadikan pergerakan ini lebih kuat dari sebelumnya,” kata mantan perdana menteri Palestina ini.
Haniya menekankan bahwa penjajah Israel telah membayar harga yang sangat tinggi sejak dimulainya perang (awal bulan Juli yang lalu) di tangan para mujahidin Brigade Izzuddin Al Qassam dan seluruh faksi faksi perlawanan Palestina. Ia menekankan bahwa perlawanan telah menghancurkan kesombongan tentara penjajah Israel di perbatasan Gaza.
Berkenaan dengan gencatan senjata dengan penjajah Israel, Haniya menghimbau kepada siapa saja yang mengajukan usulan untuk gencatan senjata agar merekam pengkhianatan penjajah Israel dari setiap perjanjian, serta terus berlanjutnya pembunuhan terhadap wanita, anak-anak dan pemusnahan seluruh keluarga. Menambahkan bahwa hal tersebut dilakukan oleh penjajah untuk menunda dan menggagalkan negosiasi di Kairo untuk menutupi kejahatan perang mereka.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Kekejaman terhadap penduduk terus bertambah, dan rakyat kami akan menegakkan hak-hak dan tuntuan kami yang sah, untuk menghentikan agresi membuka blokade agar hidup secara bebas dan mulia, dan musuh telah mencoba kesabaran dan tekad rakyat kami yang sangat besar,” terangnya.
Dia meminta Mesir untuk menuntut panjajah Israel bertanggungjawab terhadap kekejamannya terhadap penduduk sipil dan rakyat Palestina, dengan menekankan bahwa penjajah Israel harus tunduk terhadap tuntutan kemanusiaan dan keadilan rakyat Palestina dan tidak akan menyetujui setidaknya untuk mengangkat blokade secara penuh terhadap Gaza.
Dia menyambut bersatunya rakyat Palestina atas kesabaran, dan ketabahan walaupun mereka telah banyak berkorban, seraya menyampaikan salam hormat kepada para syuhada dan yang terluka serta penduduk yang tinggal di pengungsian. Begitu juga untuk kesatuan para pejuang faksi Palestina di lapangan dan delegasi palestina untuk perundingan di Kairo serta memuji sikap rakyat Palestina di Tepi Barat dan tanah jajahan 1948 atas solidaritasnya terhadap Gaza dan agar terus dalam kebersamaan.
“Perjuangan para pejuang Al Qassam dalam perang Asf Al Ma’kul sangat luar biasa dan indah, sesungguhnya kejutan kalian terhadap musuh dengan melakukan pertahanan, kemudian penyerangan di darat, laut dan udara telah memukau dunia,” puji Haniya terhadap Al Qassam.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Haniya juga menekankan bahwa keindahan para pejuang perlawanan dalam memperoleh kemuliaan pada perang ini akan dibaca oleh generasi dan akan menuntun mereka dalam jalannya untuk mengembalikan serta membebaskan Al Quds. Menekankan bahwa kemenangan diatas kebenaran ada dalam genggaman mereka dan faksi faksi perlawanan mengetahuinya.
Kamis (21/8) dini hari Israel membunuh 3 orang pemimpin Al Qassam di daerah Tal Al Sulthan di Rafah, ketiganya adalah Komandan Al Qassam Muhammad Ibrahim Salah Abu Shamalah “Abu Khalil” (41) Anggota Dewan Tinggi Militer Al Qassam, Raed Ahmad Subhi Al Attar “Abu Ayman” (40) Anggota dewan tinggi militer dan Komandan batalyon Al Qassam wilayah Rafah, dan Muhammad Barhoum “Abu Usama” generasi awal Al Qassam.
Sebelunya Israel juga berusaha membunuh panglima tertinggi Al Qassam Muhammad Dhaif namun gagal dan hanya membunuh anak anak dan wanita. Dalam serangan kesebuah rumah milik keluarga Dalu di bilangan Shaikh Ridwan sebelah utara Kota Gaza. Istri dan dua orang anak Muhammad Dhaif syahid sementara belasan lainnya luka-luka. (K01/R02)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)