Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HANIYA : KEKUATAN BRIGADE AL QASSAM BERLIPAT

Abu Al Ghazi - Kamis, 27 Agustus 2015 - 04:20 WIB

Kamis, 27 Agustus 2015 - 04:20 WIB

999 Views ㅤ

Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam. Sumber : Qassam.
Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam.  Sumber : Qassam.

Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam.
Sumber : Qassam.

Gaza, 11 Dzulqa’dah 1436/26 Agustus 2015 (MINA) – Wakil kepala biro politik Hamas, Ismail Haniya menyatakan, Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Islam Hamas menjadi lebih kuat berkali lipat dalam perang terakhir melawan Zionis Israel pada 2014 yang lalu.

“Hasil dari pertempuran Asful Ma’kul telah membuat penjajah ketakutan menghadapi Gaza yang telah memiliki kekuatan baru, dan mengejutkan semua orang karena perlawanan yang keras baik lewat darat, laut dan udara,” terang Haniya dalam peringatan Perang Ashful Ma’kul di Kota Gaza, selasa (25/8) malam waktu Gaza.

Mantan perdana menteri Palestina tersebut menambahkan, kemenangan yang telah dicapai oleh rakyat Palestina dalam pertempuran terakhir dikarenakan kesabaran dan ketabahan rakyat Gaza dalam menghadapi penjajah.

“Orang-orang Palestina harus merasakan kemenangan yang sudah dekat, dan kian nyata dan harus mengerti akan esensi kemenangan tersebut,” ujarnya seperti dirilis oleh Al Qassam dalam websitenya dan dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina

Selain itu, Haniya juga menepis anggapan yang mengatakan gerakan Hamas akan berusaha mendirikan negara di Gaza. Ia menambahkan, Tepi Barat merupakan pusat strategis dalam perjuangan pembebasan Palestina. Ia juga menyeru rakyat Palestina di Tepi Barat untuk bersama-sama melawan penjajah.

Haniya juga menyeruukan agar warga Palestina di tepi barat meningkatkan perlawanan serta tidak bekerjasama dalam bentuk apapun terhadap penjajah, terutama permasalahan keamanan.

“Tidak ada kerjasama keamanan dengan penjajah, dan kita akan meningkatkan perlawanan di Tepi Barat,” tegasnya.

Dia menambahkan, perlawanan adalah perisai dan pedang rakyat Palestina dalam melawan Zionis Israel di Jalur Gaza, sehingga bisa memperoleh kemangan besar.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Pada awal Juli hingga akhir Agustus 2014 lalu, Israel menyerang Jalur Gaza secara membabi buta. Peperangan terbesar dalam sejarah perlawanan Palestina tersebut terjadi selama 51 hari.

Israel mengerahkan seluruh kekuatanya untuk menaklukkan Gaza yang hanya seluas 365 meter persegi tersebut. Namun perlawanan rakyat Gaza yang sangat sengit telah menggagalkan tujuan Israel untuk menguasi Jalur Gaza. (L/K01/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 35.000 Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Kolom
Palestina