Gaza, 15 Sya’ban 1438/ 12 Mei 2017 (MINA) – Pemimpin Gerakan Hamas, Ismail Haniya mengatakan, seorang tersangka pembunuhan pejabat senior Hamas Mazen Fuqaha, telah ditangkap. Haniya menyampaikan pengumuman tersebut saat konferensi di Gaza baru-baru ini.
“Semua orang tahu Israel ingin menyakiti Hamas kami telah menagkap pembunuh yang menarik pelatuk mengikuti perintah dari komandan Israel-nya,” kata Haniya.
Mazen Fuqaha ditembak di kepalanya empat kali oleh seorang pria bersenjata yang tidak dikenal pada 24 Maret lalu di luar pintu masuk gedung tempat dia tinggal di wilayah selatan Gaza, Tel al-Hawa. Tersangka pertama serangan tersebut adalah Israel.
Baca Juga: Tanggapi Ancaman Trump, Hamas: Itu Ditunjukkan untuk Netanyahu
“Pembunuhan tersebut merupakan serangan yang menyakitkan terhadap keamanan dan strategi gerakan Hamas,” kata Haniya kepada Palestine News Network dikutip MINA, Jum’at (12/5).
Tersangka, yang tidak disebutkan identitasnya, telah menerima perintah langsung dari Israel untuk melakukan pembunuhan terhadap Mazen Fuqaha, kata Haniya dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di luar kediaman Fuqaha pada Kamis (11/5).
Hamas telah menutup perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza pada hari-hari setelah kematian Fuqaha saat kelompok Islam melakukan penyelidikan, terhadap puluhan orang ditangkap untuk diinterogasi.
Hamas berjanji untuk menindak setiap orang Palestina yang dituduh berkolaborasi dengan Israel. Militer Israel belum mengeluarkan tanggapan resmi atas tuduhan Hamas itu.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
Israel menghukum Fuqaha ke penjara seumur hidup dan 50 tahun tambahan karena diduga merencanakan pemboman bunuh diri di sebuah bus di Israel utara pada tahun 2002, yang menewaskan sembilan orang Israel.
Namun pada tahun 2011, dia dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit.
Fuqaha dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran narapidana yang ditengahi Mesir yang dicapai pada bulan Oktober 2011 antara Israel dan Hamas, dan dideportasi ke Gaza setelah dibebaskan. Dia bertanggung jawab penyerangan terhadap sembilan orang Israel pada tahun 2002 sebagai balas dendam atas pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas. (T/R12/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid