Gaza, 29 Shafar 1435/1 januari 2013 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah mengatakan 2014 akan menjadi tahun rekonsiliasi nasional Palestina, menegaskan pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah yang lebih praktis mendatang.
Haniyah mengatakan hal tersebut dalam konferensi “Tantangan Konfrontasi dan Media Palestina” yang diadakan pada Selasa (31/12) oleh kementerian informasi di Gaza.
Perdana menteri Palestina tersebut menegaskan kembali penolakannya terkait pembicaraan damai dengan negara penjajah Israel dan memperingatkan negosiasi itu menimbulkan ancaman terhadap hak-hak Palestina, Palestinian Information Center yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Dia juga memperingatkan solusi yang diajukan Menteri Luar Negeri John Kerry merugikan perjuangan Palestina, dimana orang paling berpengaruh di Jalur Gaza ini menyerukan pembangunan strategi nasional kembali guna melindungi hak-hak nasional warga.
Terkait hal lain, Haniya mengucapkan selamat kepada para tahanan Palestina yang dibebaskan tadi malam, namun menekankan kebebasan mereka tidak boleh ditukarkan demi perluasan permukiman ilegal Israel.
Dia juga mengucapkan selamat kepada faksi Fatah pada peringatan hari ulang tahunnya, dan menegaskan pemerintah setuju membiarkan Fatah mengatur perayaannya di Gaza terlepas dari apa yang terjadi pada Hamas di Tepi Barat.(T/P03/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza