Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HANIYAH: ANCAMAN ISRAEL TIDAK MENGGENTARKAN KAMI

Admin - Jumat, 3 Januari 2014 - 16:22 WIB

Jumat, 3 Januari 2014 - 16:22 WIB

266 Views ㅤ

Gaza, 3 Rabi’ul Awwal 1435/4 Januari 2014 (MINA) – Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, mengatakan, ancaman Israel untuk menyerang Jalur Gaza yang terkepung tidak akan ditakuti rakyat Palestina.

Dalam keterangan pers saat menghadiri upacara wisuda untuk Departemen Dalam Negeri dan Keamanan Nasional, Haniyah  mengenyampingkan agresi Israel terhadap Jalur Gaza. Demikian laporan Kantor Berita Alray yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Jumat.

“Pejuang dan aparat keamanan Palestina mampu mengimbangi serangan tentara pendudukan Israel, ” kata Haniyah.

Ia juga  menegaskan, Hamas siap menghadapi keadaan darurat.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Dalam kesempatan itu, Haniyah mengungkapkan, dalam beberapa hari mendatang akan ada kabar baik mengenai perujukan hubungan Hamas dengan Fatah dalam rangka persatuan nasional Palestina.

Perujukan ini sebagai perkembangan lebih lanjut dari kesepakatan yang dicapai pada akhir Desember yang lalu untuk mengakhiri sengketa yang terjadi sejak tahun 2006 setelah Hamas memenangkan pemilu legislatif,sehingga terjadi bentrokan antara kedua fihak. Hamas akhirnya memerintah di Gaza sedangkan Fatah memerintah di Tepi Barat.

 

Ia juga menegaskan kembali, Hamas siap memperbaiki hubungannya dengan saudara-saudara Arabnya, meskipun kabut menaungi hubungan dengan Mesir.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

“Kami tidak bisa melakukan sesuatu tanpa Mesir atau negara-negara Arab lainnya, setiap warga negara Palestina merasakan hal itu,” tuturnya.

Dalam perkembangan terakhir, setelah Ikhwanul Muslimin pekan lalu dinyatakan Pemerintah Mesir sebagai “kelompok teror”, para pejabat PLO meminta Hamas untuk meninjau kembali hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin,  namun sikap Haniyah adalah berbeda. Ia mengutuk dan menolak penyebutan Ikhwanul Muslimin sebagai “kelompok teroris” oleh Pemerintah sementara Mesir yang dibentuk setelah militer menggulingkan Presiden Mursi yang berasal dari Ichwanul Muslimin.

Pemimpin Hamas itu menegaskan kembali solidaritas mereka terhadap Ikhwanul Muslimin,  meskipun Hamas mengaku tidak pernah mencampuri urusan idalam negeri Mesir, media Israel Haaretz melaporkan.(T/P08/IR)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Rekomendasi untuk Anda