Gaza, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, menyerukan seluruh umat Islam dimanapun berada agar kembali bersatu melawan penjajahan terhadap Masjid Al-Aqsha dan Palestina yang hingga saat ini masih berlangsung.
“Dari bumi Gaza, bumi Palestina yang penuh barakah dan kemulian ini saya sampaikan kepada seluruh ummat (muslimin), bersatulah, dan berpegang teguh kepada tali Allah seraya berjamaah dan jangan berpecah-belah,” ujar Haniyah dalam khutbah Idul Adha di depan ribuan rakyat Gaza yang memadati lapangan Yarmouk di pusat kota Gaza, Sabtu (4/10).
Dalam ceramah usai shalat itu, Haniyah menegaskan permasalahan utama di dunia saat ini adalah konflik dengan penjajah Israel, bukan perselisihan sektarian, atau perselisihan antar rakyat dan bangsanya, karena Palestina lah yang sedang memperjuangkan pembebasan masjid suci umat Islam itu.
“Kemenangan yang dicapai pejuang Gaza selama pertempuran baru-baru ini datang untuk mengembalikan keseimbangan wilayah, dan saya tegaskan bahwa permasalahan utama dari konflik ini adalah, konflik dengan penjajah, bukan konflik sekterian, bukan konflik dengan rakyat dan bangsa-bangsa lainnya,” ujar Haniyah seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ia juga menyerukan dunia arab agar bekerja keras menggalang persatuan dan kesatuan, serta segera menghentikan pertumpahan darah di tanah-tanah arab.
“Bersatu dan bekerjalah untuk mencapai persatuan, serta hentikan pertumpahan darah di jalan-jalan arab, agar konflik utama tidak terlupakan oleh konflik sektarian, karena sesungguhnya konflik utama adalah Zionis Israel yang menjajah Masjid Al-Aqsha, Al-Quds, dan Palestina,” tegas Haniyah.
Menyinggung rekonsliasi, petinggi Hamas itu menyatakan gerakannya tetap berkomitmen menyelesaikan poin-poin persatuan dengan gerakan Fatah di Tepi Barat.
“Keputusan strategis kami adalah memilih jalan rekonsiliasi dan persatuan, dan pesan kami pada hari Idul Adha ini adalah persatuan dan kebutuhan untuk duduk dalam kebersamaan,” tambahnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia melanjutkan gerakannya tidak akan membiarkan senjata perlawanan dilucuti ataupun ditawar dengan apapun, serta menegaskan keluatan yang dimiliki Hamas tidak akan ditujukan kecuali hanya untuk melawan penjajah (Israel). (L/K01/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon