Doha, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, memimpin delegasi tingkat tinggi gerakannya, bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Syaikh Muhammad bin Abdur Rahman Althani di Doha, Kamis (29/4), membahas secara mendalam sejumlah isu penting dan dinamika politik dan lapangan terkait isu Palestina.
Delegasi Hamas menyampaikan apa yang terjadi di kota Al-Quds. Rakyat Palestina teguh dan mengendalikan tekad massa menghadapi kebijakan penjajah Israel.
Delegasi menyampaikan, Al-Quds merupakan isu sentral konflik dengan Israel dan tidak mungkin mengabaikan hak-hak rakyat Palestina, Pusat Informasi Palestina melaporkan.
Hamas menyatakan, konflik di Al-Quds adalah konflik identitas dan eksistensi Palestina di kota tersebut. Rakyat Palestina menghadapi penjajah dengan dada telanjang untuk menggagalkan yahudisasi dan upaya menghapus landmark kebudayaan Islam dan yahudisasi kota itu. Juga menolak pembagian masjid Al-Aqsha dan penistaan tempat suci Islam dan Kristen di sana.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Delegasi Hamas menegaskan sikap permanen untuk melanjutkan pemilu legislative, presiden dan Dewan Nasional, meski Israel menghadang dan menghalangi pemilu Palestina, terutama di Al-Quds.
Kehendak dan tekad nasional tetap ingin menggelar pemilu, terutama di Al-Quds sebagai sebuah pertarungan nasoonal yang harus dimenangkan. Apa yang terjadi di Al-Quds terakhir dinilai sebagai bukti kemampuan rakyat Palestina menentukan kehendaknya termasuk gelaran pemilu.
Jika menunda atau meniadakan pemilu maka hal itu sama saja memberikan hadiah kepada Israel dan membantu mewujudkan target penjajah dalam memecah belah barisan nasional.
Delegasi Hamas mengisyaratkan hubungan istimewa dengan Qatar dan sikap-sikapnya yang mendukung rakyat Palestina dan hak-haknya. Terutama peran penting Emir Tamim bin Hamd Althani dalam berbagai bidang politik dan kemanusiaan.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Ikut dalam pertemuan tersebut Dr. Musa Abu Marzuq, Izzat Rasyq, Husam Badran dari anggota biro politik Hamas.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina