Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyah pada Ahad malam (3/12) dalam sebuah percakapan telepon dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas membahas tantangan Amerika Serikat soal rencana pemindahan Kedubesnya di Yerusalem.
Keduanya menegaskan posisi kuat nasional mengenai masalah Yerusalem dan tantangan pertempuran yang diakibatkan oleh niat AS.
“Sikap AS terhadap Yerusalem adalah langkah yang sangat serius, yang mengharuskan kita bekerja sama dalam pertempuran dan untuk mengatasi kecenderungan ini,” ujarnya dalam pernyataan pers, seperti dilansir Quds Press.
Pernyataan juga mengutip Presiden Abbas yang menekankan keseriusan isu tersebut, dan dia akan mengambil langkah penting jika pemerintah AS mengambil keputusan semacam itu.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Haniyah dan Abbas sama-sama mengungkapkan kemarahan dan penolakan mereka atas rencana AS tersebut, yang berarti pemindahan ibukota Israel.
Mereka juga menekankan perlunya kemajuan pesat dalam proses rekonsiliasi dan pencapaian persatuan nasional.
Kedua belah pihak membahas secara mendalam pentingnya pelaksanaan kesepakatan yang ditandatangani, khususnya Konvensi Kairo dan rinciannya, pekerjaan pemerintah, dan menekankan prinsip kemitraan dan kemajuan dalam isu-isu nasional, termasuk pemilihan dan Organisasi Pembebasan Palestina.
Selama komunikasi disepakati, semua upaya media harus dimobilisasi dalam pertempuran di Yerusalem dan untuk menghentikan segala bentuk ketegangan atau konflik internal.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Sebelumnya, media AS mengutip pejabat pemerintah AS mengatakan, Presiden Donald Trump berencana untuk mengakui kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemidnahan kedubes dalam rencana Rabu depan (6/12).
Trump berjanji pada pemilihnya selama kampanyenya untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, dan sering mengulanginya, “hanya terkait dengan waktunya.” (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian