Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haniyah Doakan Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng

Rana Setiawan - Senin, 1 Oktober 2018 - 23:07 WIB

Senin, 1 Oktober 2018 - 23:07 WIB

7 Views

Ismail Haniyah.(MINA)

Gaza, MINA – Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Ismail Haniyah mengirimkan surat ungkapan turut berdukacita kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ahad (30/9), terkait terjadinya gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.

Dalam suratnya Haniyah mengatakan, Hamas yang berbasis di Jalur Gaza menerima informasi gempa bumi dan tsunami di pulau Sulawesi yang menyebabkan ratusan korban meninggal dan luka-luka, serta mengalami kerusakan infrastruktur.

“Terkait bencana ini, kami mengirimkan ungkapan tulus belasungkawa dan empati kami yang terdalam; kepada Yang Mulia Bapak Presiden (Jokowi), kepada para korban meninggal dan luka-luka, serta kepada seluruh rakyat Indonesia tercinta,” demikian tulis Haniyah dalam surat berbahasa Arab sebagaimana yang diterima MINA, Senin.

Dia juga mengungkapkan doa memohon kepada Allah SWT agar merahmati para korban yang meninggal dan memberikan kesembuhan segera bagi korban luka-luka.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

“Semoga Allah memberikan perlindungan dan menghindarkan mereka dari hal yang tak diinginkan, mampu melewati bencana alam ini, diberikan keamanan dan stabilitas, serta pemulihan bencana yang segera, untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan,” ucapnya.

Korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu Sulawesi sudah tercatat mencapai 1.203 jiwa dan diprediksi jumlah ini masih terus bertambah, karena evakuasi masih berlanjut.

Juru bicara BNPB Sutopo Purnogoro dalam keterangannya menyebutkan, jalan menuju lokasi gempa di Donggala masih terputus, dan belum ada informasi rinci di kawasan tersebut.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang menyebabkan tsunami mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) lalu. (T/ais/R01)

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda