Doha, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, mengatakan bahwa gerakan perlawanan Palestina di Gaza tidak hanya membela Gaza.
“Karena tujuan perjuangannya (gerakan perlawanan) dengan musuh (Israel) adalah Al-Quds (Yerusalem), Al-Aqsa, Sheikh Jarrah, hak untuk kembali, dan pendirian negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” kata Haniyah Sabtu malam (15/5) pada aksi damai solidaritas Palestina besar-besaran di Doha, ibu kota Qatar.
Ia juga menggambarkan Yerusalem sebagai permata mahkota rakyat Palestina.
Dia menekankan, gerakan perlawanan di lapangan memiliki keputusan akhir dalam menyelesaikan konfrontasi dengan pendudukan dan tidak akan pernah mundur, Palinfo melaporkan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Gaza yang telah terblokade selama 15 tahun, hari ini memberlakukan jam malam di seluruh wilayah entitas Zionis,” ungkapnya.
Pemimpin Hamas itu mencatat, batas geografis di Palestina telah dihapus, karena Palestina melakukan aksi protes di semua kota Palestina termasuk tanah yang diduduki tahun 1948.
Dia menghargai posisi Qatar di semua tingkat resmi dan populer dalam mendukung Palestina, Masjid Al-Aqsa, dan perlawanan Palestina.
Haniyah juga memuji masyarakat Arab dan Islam serta komunitas yang berpartisipasi dalam demonstrasi dan mengirimkan pesan dukungan kepada rakyat Palestina.(T/R1/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)