Gaza City, 27 Sya’ban 1434/6 Juli 2013 (MINA) – Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniya tidak terlalu mengkhawatirkan dampak situasi terkini Mesir terhadap perjuangan Palestina.
“Selama ini perjuangan Palestina menggunakan perlawanan dan kekuatan nyata warganya, perkembangan terakhir di Mesir tidak membuat khawatir terhadap masa depan Palestina,” ujar Haniya dalam khutbah Jumat (5/7) di Masjid Al-Furqan, kamp Barij, Gaza.
Haniyah menyampaikan harapannya kepada dunia Islam bahwa persoalan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina harus tetap menjadi perhatian umat Islam, apapun yang berlangsung di dunia Arab, termasuk di mesir, katanya, lapor qudspress, seperti diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Rakyat Palestina selama ini merasa prihatin melihat apa yang terjadi di sejumlah negara Arab, karena mereka sibuk dengan urusan internalnya masing-masing dan mengabaikan pertolongan bagi perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina, khususnya Gaza yang diblokade Israel.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Ismail Haniya dalam khutbahnya menegaskan, akidah Islamlah yang mengikat umat Islam dengan Al-Aqsha dan Palestina.
“Apapun yang terjadi di negeri manapun, persoalan Palestina tidak akan hilang meski perubahan terlihat berbahaya,” ujarnya.
Menurutnya, Palestina tidak akan tercabut dari hati umat, dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghilangkannya. (T/P014/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri