Pengamat: Haniyah Akan Pimpin Biro Politik Hamas Gantikan Meshaal

Gaza City, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) –  Para pengamat politik Palestina memprediksi , tokoh terkemuka dalam gerakan , akan memimpin menggantikan .

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Anadolu Agency menyebutkan, jajak pendapat mengatakan bahwa Haniyah berpeluang besar menduduki jabatan itu.

Sejak 2004, Kepala Biro Politik Hamas merupakan posisi tertinggi pada gerakan perlawanan Islam Hamas (Harakah Al-Muqawwamah Al-ISlamiyyah), berbasis di Jalur Gaza.

Analis juga mengatakan, Haniyah memiliki peluang bagus untuk memenangkan suara pada pemilihan yang akan diselenggarakan pada April 2017 mendatang.

Haniyah pada Senin lalu (5/9) berangkat keluar dari Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah, Mesir, untuk perjalanan haji ke Arab Saudi, menurut sumber Hamas tanpa menyebut nama karena alasan keamanan.

Sumber lain yang dekat dengan Hamas mengatakan, calon Kepala Biro Politik Hamas harus tinggal di luar wilayah Palestina, sehingga dapat bergerak bebas dan menghindari ancaman yang ditargetkan oleh pasukan Israel.

Mengingat kesulitan yang berhubungan dengan masuk dan keluar Jalur Gaza, karena lalu-lintas perbatasan Rafah, serta hubungan tegang antara Kairo dan Hamas, Haniyah kemungkinan akan tetap di luar negeri sampai pemilihan dilaksanakan, kata sumber yang sama.

Sumber manambahkan, jika terpilih sebagai kepala biro politik, ia mungkin akan tetap di luar negeri, kemungkinan besar di Qatar, secara semi-permanen.

Sejak 2013, Haniyah menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Politik Hamas.

Pemilihan internal pimpinan Hamas diadakan setiap empat tahun sekali dengan tertutup.

Sejak 1996, biro politik Hamas dipimpin Khaled Meshaal, dan tahun 2004 sebagai pimpinan keseluruhan kelompok perlawanan setelah gugurnya Syaikh Ahmed Yassin oleh pasukan Israel, tokoh pendiri Hamas pada 1987.

Menurut peraturan internal Hamas, Meshaal tidak dapat menjalankan untuk masa jabatan ketiga sebagai kepala biro.

Ismail Haniyah lahir 1963 di kamp pengungsi Al-Shati, bagian barat Kota Gaza. Tahun 1997, ia mulai menjabat sebagai manajer kantor Hamas.

Pada tahun 2006 Haniyah memenagkan kursi pemilihan legislatif Palestina, dan partainya memenangkan mayoritas kursi di Majelis Nasional Palestina.

Segera setelah itu, ia ditugaskan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menyusun pemerintahan.

Namun akhirnya, Abbas mengeluarkan dekrit menolak Haniyah sebagai Perdana Menteri Palestina pada bulan Juni 2007.

Sejak itu, Ismail Haniyah memimpin gerakan Hamas di Jalur Gaza dan sebagai wakil kepala biro politik. Sementara Khaled Meshaal di Qatar sebagai kepal biro sejak meninggalkan Damaskus tahun 2012. (T/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.