Gaza City, 5 Rabi’ul Awwal 1435/7 Januari 2014 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah, membuka pintu untuk semua anggota Gerakan Fatah yang melarikan diri dari Gaza tahun 2007, buat kembali ke Gaza dalam rangka perujukan Hamas dan Fatah yang sedang diusahakan kedua fihak.
Dalam konferensi pers, Senin, Haniyah mengatakan semua anggota Fatah yang meninggalkan Gaza tahun 2007 dipersilakan untuk kembali, kecuali yang menghadapi peradilan.
Perdana Menteri mengatakan, Kementerian Dalam Negeri juga akan membebaskan anggota-anggota Fatah yang ditahan terkait tuduhan politik, yang jumlahnya sedikit saja, Anadolu News Agency melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
“Tahun 2014 akan menjadi tahun rekonsiliasi Palestina, dan kami sepenuhnya siap untuk menanggapi semua pesan-pesan positif yang datang dari saudara-saudara kami dari Tepi Barat,” kata Haniyah.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Ia menambahkan, langkah-langkah rekonsiliasi masih akan berada di bawah sponsor Mesir.
Pada tahun 2007, pasukan Hamas di Jalur Gaza mengalihkan pasukan yang setia kepada Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas dan merebut kontrol atas Jalur Gaza. Tumbuh konflik antara Hamas dan Fatah. Hamas membentuk pemerintahan sendiri di Gaza, sementara Fatah melakukan hal yang sama di Tepi Barat.
Tahun 2011, Hamas dan Fatah mencapai kesepakatan rekonsiliasi di bawah sponsor Mesir. Tahun berikutnya, kedua belah pihak sepakat untuk membentuk pemerintah persatuan yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mempersiapkan pemilihan parlemen. Namun perjanjian tersebut belum dilaksanakan.
Meskipun ada perbedaan besar antara Hamas dan Fatah, khususnya dalam menghadapi pembicaraan damai dengan Israel, kedua pemerintah tetap mempertahankan koordinasi yang cukup besar, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pekan lalu, Haniyah mengatakan bahwa pemerintahnya akan segera mengeluarkan keputusan yang bertujuan untuk membuka jalan bagi rekonsiliasi dengan Fatah. (T/P09/IR).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza