Gaza, 13 Dzulhijjah 1435/7 Oktober 2014 (MINA) – Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Palestina Hamas, Ismail Haniyah, menyambut baik keputusan pemerintah persatuan Palestina yang baru terbentuk untuk mengadakan pertemuan pertama kalinya di Jalur Gaza pada Kamis (9/10) mendatang.
“Hamas menyambut pertemuan pemerintah di Gaza untuk pertama kalinya sejak pembentukannya pada Juni lalu,” kata Haniyah sebagaimana dikutip Al-Ray Media Agency dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Dia meminta badan-badan keamanan di wilayah Palestina yang terblokade itu bekerja keras untuk mempersiapkan pertemuan kabinet yang dipimpin Perdana Menteri pemerintahan persatuan Palestina Rami hamdallah itu.
Ismail Haniyah juga mantan Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza menyatakan harapan bahwa pertemuan pertama pemerintah persatuan nasional di Gaza akan membuka pintu untuk melanjutkan diskusi tentang isu-isu tertunda pada rekonsiliasi antara dua gerakan Palestina terkemuka Hamas dan Fatah.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Sebelumnya pada Senin (6/10), Menteri Tenaga Kerja Palestina Mamoun Abu Shahla mengatakan Otoritas pendudukan Israel telah menyetujui untuk memberikan izin Perdana Menteri Rami Hamdallah dan menteri kabinet lainnya untuk mengunjungi Jalur Gaza yang diblokade sejak 2007.
Dia menambahkan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung pada Kamis (9/10) setelah Otoritas Israel berjanji untuk memungkinkan anggota kabinet mengunjungi Jalur Gaza melalui persimpangan Erez, Bayt Hanoun, utara Gaza.
Pejabat Palestina itu juga mengatakan, keputusan Israel datang menyusul tekanan yang ditingkatkan kepada otoritas pendudukan selama pertemuan Dewan Keamanan PBB terbaru di New York, karena sebelumnya menolak untuk mengizinkan perjalanan para pejabat pemerintahan antara Gaza dan Tepi Barat.
Rencananya, para menteri akan mengadakan rapat kabinet menteri persatuan Palestina pertama di Gaza, dan akan membahas berbagai isu, termasuk upaya untuk membangun kembali Gaza.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Setelah kunjungan mereka, para menteri akan menuju Mesir untuk berpartisipasi dalam konferensi rekonstruksi Gaza, sebelum mereka kembali ke Jalur Gaza.
Sejak pembentukannya pada Juni lalu, Israel tidak pernah mengizinkan anggota pemerintah persatuan Palestina untuk mengunjungi Jalur Gaza.
Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada April lalu untuk memulihkan tujuh tahun perpecahan, yang menyebabkan adanya dua pemerintahan terpisah di Tepi Barat dan Gaza.
Kesepakatan itu telah diantar dalam pemerintah persatuan pada Juni lalu, pemerintahan baru dalam kabinet persatuan nasional Palestina terbentuk, namun, belum mengambil kendali atas Jalur Gaza.(T/R05/R03)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza