HANIYAH SERUKAN SAUDI IKUT AKHIRI PERPECAHAN DI PALESTINA

Ismail Haniya

Ismail Haniya
Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyyah. (Foto: PIC)

Gaza, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Wakil Ketua Biro Politik Hamas, , menyerukan kepada Kerajaan untuk kembali berupaya mengakhiri perpecahan dengan menerapkan rekonsiliasi nasional serta membuat strategi menghadang politik penjajah yang ingin menguasai .

Dalam khutbah Jumatnya di salah satu masjid di sebuah Kampung Saudi di Rafah, selatan Jalur Gaza, Haniyah mengatakan, Saudi berhasil menyatukan Palestina dalam rekonsiliasi di Makkah beberapa tahun yang lalu dan kami menyambut kembali usaha mereka untuk mengakhiri perpecahan.

Haniyah juga mengungkapkan harapannya, Saudi dan negara-negara Arab semuanya membuat rencana strategis menghadang politik penjajah Zionis yang membahayakan Masjid Al-Aqsha, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Selain itu, Haniyah juga mengapresiasi sikap Saudi mendukung Gaza seperti membangun Kampung Saudi di Rafah yang didanai Saudi yang berisi 1.560 unit hunian.

“Di sini di Palestina tanah paling agung, jihad paling agung, bangsa paling mulia, kami dari Syam yang diberkahi Allah dan kami kelompok yang ditolong Allah,” tegas Haniyah.

Terbuka

Ismail Haniyah menegaskan, Hamas mengadopsi strategi keterbukaan terhadap semua negara Arab dan Islam, serta tidak akan membiarkan siapapun mempermainkan keamanan di manapun di tanah Palestina. “Sebab Hamas dan semua negara itu memiliki kesamaan kepentingan yakni Palestina, Al-Quds, dan perlawanan atas penjajah,”  tegasnya.

“Kami akan menerima bantuan dana, militer, keamanan dari negara manapun selama untuk Palestina dan tidak bersyarat. Sejak 27 tahun Hamas berdiri, bantuan yang kami terima untuk Palestina tidak bersyarat,” tegas Haniyah.

“Kami tidak dikendalikan oleh siapapun karena suatu fihak memberikan dana namun kami memiliki huubungan baik dengan siapapun. Karena itu kami menyerukan dukungan dan bantuan kepada bangsa Palestina untuk membuka blockade Gaza dan merekontruksi Gaza serta merenovasi rumah-rumah yang rusak dan warga terusir,” tutur Haniyah.

Dikatakan, Al-Qassam dan seluruh kekuatan perlawanan Palestina senjatanya hanya terarah kepada penjajah Israel dan bukan ke yang lain apalagi kepada negara Arab seperti Mesir misalnya. Mereka menjaga perbatasan dengan Mesir. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0