Doha, MINA – Hamas mengumumkan pada Rabu (3/6) bahwa kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, mengadakan pembicaraan dengan para pejabat dari Qatar, Mesir, dan Turkiye untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza.
Pembicaraan itu terjadi ketika Israel melanjutkan serangan udara dan darat yang mematikan di Gaza yang diblokade.
“Haniyeh telah mengadakan komunikasi dengan para mediator di Qatar dan Mesir mengenai ide-ide yang sedang dibahas dengan mereka untuk mencapai kesepakatan, yang akan mengakhiri agresi brutal yang dihadapi oleh rakyat kami yang teguh di Jalur Gaza,” kata pernyataan Hamas, Anadolu melaporkannya.
Haniyeh juga berbicara dengan para pejabat Turkiye, menurut pernyataan Hamas.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Hamas pada Rabu menyampaikan tanggapan baru terhadap kesepakatan gencatan senjata yang awalnya diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei.
Israel mengatakan telah menerima tanggapan tersebut dan sedang mempelajarinya sebelum mengirimkan balasan.
Bulan lalu, Hamas menerima proposal yang diajukan Biden, tetapi kemudian mengajukan beberapa amandemen.
Israel sendiri tidak menyetujui kesepakatan tersebut, meski Biden membingkainya sebagai proposal Israel.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Kesepakatan itu mencakup pembebasan sisa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, yang dikatakan berjumlah sekitar 120 orang, meskipun banyak yang diyakini tewas akibat serangan udara dan hal-hal lain yang menghantam Gaza.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel juga akan menarik pasukannya dari Gaza dalam dua tahap, sementara ribuan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan.
Pada tahap ketiga, rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akan dimulai.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus-menerus mengatakan bahwa ia bertujuan “menghancurkan” Hamas dan memaksakan kendali Israel atas Jalur Gaza. Dia mengulangi hal ini pada hari Rabu.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Perang Israel di Gaza telah menewaskan hampir 38.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Puluhan ribu orang melarikan diri dari serangan baru di Gaza selatan pada hari Rabu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya