Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyeh dan Perdana Menteri Maroko, Saad Eddine El Othmani, membahas pelanggaran Israel di Tepi Barat dan Yerusalem, kondisi warga kamp-kamp pengungsi, serta krisis wabah virus Corona di Palestina. .
Pembicaraan melalui telepon berlangsung pada Ahad (12/4), menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh gerakan itu. Quds Press melaporkan.
Haniyeh menyebutkan perkembangan berbahaya terkait dengan masalah Yerusalem, dalam pertemuan komite Amerika Serikat-Israel untuk mencaplok tanah-tanah Tepi Barat sesuai rancangan Kesepakatan Abad Ini yang diajukan Presiden Donald Trump.
Dia juga menyebutkan Yahudisasi yang masih berlanjut, hukuman kolektif bagi penduduk Yerusalem, dan pengabaian warga terutama berkaitan dengan perawatan kesehatan sehubungan dengan wabah Coruna.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Haniyeh meminta Raja Maroko Mohamed VI, dalam kapasitasnya sebagai pimpinan Komite Yerusalem, untuk “mendesak dan bekerja dengan pihak-pihak berwenang untuk mengekspos dimensi rencana AS-Israel dan memotong jalan menuju kejahatan aneksasi wilayah Palestina.”
Selain itu, ia juga membahas dampak dari krisis Corona pada Palestina, terutama di Jalur Gaza, yang menderita blokade dan kurangnya kemampuan di bidang kesehatan, menurut pernyataan itu.
PM Maroko El Othmani dalam pernyataannya menunjukkan perhatiannya pada isu-isu yang diangkat Haniyeh, dan berjanji untuk menyampaikannya kepada raja.
Ia berharap rakyat Palestina lebih tabah dalam menghadapi penjajah, dan dalam menghadapi wabah Corona.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ia menegaskan atas posisi Maroko di selalu bersama rakyat Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur