Teheran, MINA – Sebuah laporan surat kabar Jewish Chronicle mengungkapkan, Ismail Haniyeh diduga dibunuh oleh dua orang Garda Revolusi Iran yang direkrut intelijen internasional Israel, Mossad.
Laporan menyebutkan, sebuah alat peledak diletakkan di bawah tempat tidur Haniyeh, oleh dua orang Iran anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam, unit yang bertanggung jawab untuk melindungi gedung dan tamu.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan, ketika para penjaga terlihat pada hari pembunuhan itu bergerak diam-diam di lorong menuju kamar tempat Haniyeh berencana untuk tinggal, membuka pintu dengan kunci dan memasuki kamar. Dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (7/8).
Laporan menyebutkan, kamera keamanan menunjukkan, alat peledak dipasang pada hari ledakan, pukul 16.23, 9 jam sebelum diaktifkan. Ledakan terjadi pada pukul 01.37 waktu setempat.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mossad menggunakan bom pipih, lebar 3 inci dan panjang 6 inci yang dipasang di bagian bawah tempat tidur. Bom tersebut dirancang untuk meminimalisir kerusakan sehingga hanya mengakibatkan kerusakan pada area tertentu saja pada bangunan tersebut, lanjut laporan.
Laporan menambahkan, tiga menit kemudian para penjaga, yang masing-masing ditawari sejumlah uang enam digit serta relokasi langsung ke negara Eropa utara, terekam kamera dengan tenang meninggalkan ruangan, menuruni tangga menuju pintu masuk utama gedung, pergi dan kemudian masuk ke dalam mobil hitam.
Penjaga tempat parkir mengidentifikasi mereka dan membuka gerbang tanpa penyelidikan apa pun dan satu jam kemudian, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad, katanya.
Mossad dalam rencana pembunuhan Haniyeh, sudah mencari saat yang tepat untuk melaksanakan rencananya. Saat itulah ketika Ismail Haniyeh menerima undangan ke Teheran untuk pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mossad, dengan bantuan unit intelijen 8200 (unit IDF yang bertanggung jawab atas operasi rahasia), menyadap panggilan telepon antara penyelenggara pelantikan dan tamu undangan.
Ketika Haniyeh mengonfirmasi kedatangannya, Mossad mulai melaksanakan rencananya; menghabisi Haniyeh di wisma tamu tempat ia biasa menginap selama kunjungannya ke Teheran, katanya.
Mossad secara teratur mengunjungi daerah tersebut untuk menyediakan logistik operasional, mengidentifikasi rute pelarian, dan memeriksa langkah-langkah keamanan gedung.
Para agen mengenakan pakaian hijau dan memanjat pohon dekat gedung untuk mengamatinya dengan jelas.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mereka diberitahu segera setelah Haniyeh tiba di gedung tersebut.
Setelah lampu di kamarnya padam, operator bom memicu ledakan yang menewaskan Haniyeh seketika, melukai pengawalnya, dan kemudian membunuhnya.
Setelah pembunuhan tersebut, otoritas keamanan Iran menggerebek kompleks wisma dan menangkap 28 pejabat tinggi militer.
Kamera keamanan dianalisis dan keterlibatan anggota Garda Revolusi Iran terungkap, yang membuat marah pihak berwenang Iran.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Sementara itu, dari pihak investigasi keamanan Iran belum ada pernyataan terkait siapa pembunuh Haniyeh. Masih dalam penyelidikan intensif dan akan segera diumumkan setelah selesai. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris