Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dalam pidatonya untuk menandai peringatan 33 tahun berdirinya Hamas pada Ahad (13/12) mengatakan, gerakan tersebut telah merehabilitasi opsi perlawanan dalam segala bentuk dan telah menandai perjuangan Palestina.
“Hamas telah membantu menjadikan perlawanan sebagai opsi strategis dengan meyakinkan rakyat kami dan umat bahwa itu adalah opsi yang bermanfaat,” ujar Haniyeh, MEMO melaporkan.
Dia menegaskan, Hamas dan semua faksi nasional dan Islam lainnya tetap berkomitmen pada perjuangan Palestina,”Hamas berkomitmen pada opsi dan strategi ini.”
Haniyeh menegaskan, sejak awal berdirinya Hamas telah menjunjung tinggi persatuan, rekonsiliasi dan kemitraan Palestina di antara semua warga Palestina.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia menyerukan diakhirinya perpecahan dan untuk restrukturisasi semua badan politik dan nasional, termasuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan institusi yang melakukan urusan Palestina di dalam dan luar negeri.
Ia menyesalkan keputusan Otoritas Palestina untuk memulihkan hubungan dengan pendudukan Israel, megatakan bahwa hal itu adalah hambatan besar bagi terobosan dalam pembicaraan persatuan.
Pemimpin Hamas itu menambahkan, gerakannya telah membuat semua konsesi yang diperlukan untuk mencapai terobosan dalam rekonsiliasi.
“Hari ini kami menghadapi proyek yang sangat serius yang dimaksudkan untuk melikuidasi perjuangan Palestina, baik melalui ‘kesepakatan abad ini’, aneksasi atau normalisasi,” lanjut Haniyeh.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dia mengecam normalisasi antara beberapa negara Arab dan pendudukan Israel sebagai kejahatan yang membuka jalan bagi pendudukan Israel untuk melemahkan Arab dan Muslim serta menegaskan dominasinya di wilayah tersebut.
“Tantangannya sangat besar dan bahayanya nyata. Namun, kami yakin bahwa pendudukan akan segera berakhir dan bahwa rakyat Palestina akan membangun kedaulatan penuh, negara merdeka di semua wilayah Palestina,” katanya.
Dalam pidatonya, Haniyeh juga menyinggung masalah warga Palestina yang menjadi tawanan Israel. Hamas dan fraksi-fraksi lain, kata dia, berusaha keras untuk membebaskan mereka. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan pertukaran tahanan baru dapat disepakati. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka