Hanya 27 Persen Warga Israel Percaya Netanyahu Cocok Pimpin Pemerintahan

Tel Aviv, MINA – Jajak pendapat publik Israel pada hari Jumat (3/11) menunjukkan hanya 27 persen warga Israel yang percaya bahwa Benjamin Netanyahu adalah orang yang tepat untuk menjalankan pemerintahan.

Menurut jajak pendapat publik Israel yang dilakukan untuk surat kabar Israel Maariv, hanya 27 persen warga Israel yang percaya bahwa Benjamin Netanyahu paling cocok untuk posisi perdana menteri. MEMO melaporkan.

Di sisi lain, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 49 persen warga Israel percaya pemimpin partai Persatuan Nasional dan anggota kabinet perang, Benny Gantz, adalah yang paling cocok untuk peran tersebut.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Lazar Research terhadap sampel acak 515 warga Israel, dengan tingkat kesalahan 4,3 persen, 24 persen tidak mempunyai jawaban spesifik.

Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan berlanjutnya kemajuan Partai Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Gantz, mengingat perang Likud yang dipimpin oleh Netanyahu.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan jika pemilu diadakan hari ini, Partai Persatuan Nasional akan memperoleh 39 dari 120 kursi di Knesset, sementara Partai Likud akan memperoleh 18 kursi.

Saat ini, Partai Likud memiliki 32 kursi di Knesset, sedangkan Persatuan Nasional memiliki 12 kursi.

Hasil jajak pendapat yang sama menunjukkan jika pemilu Israel diadakan hari ini, partai-partai yang membentuk pemerintahan saat ini akan memperoleh 42 kursi, turun dari 64 kursi.

Adapun partai penentang Netanyahu akan meraih 78 kursi, berdasarkan hasil jajak pendapat. Mereka saat ini memiliki 56 kursi.

Pemerintahan saat ini terdiri dari Partai Likud, Persatuan Torah Yudaisme, Shas, Partai Religius Zionis, Otzma Yehudit dan Noam, semuanya adalah partai sayap kanan.

Meskipun Israel telah menyaksikan beberapa putaran pemilu awal dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari perpecahan internal yang parah, kemungkinan untuk menyelenggarakan pemilu baru tidak akan terlihat mengingat serangan yang telah dilancarkan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. (T/R7/P2)

Mi’’raj News Agency (MINA)