Gaza, MINA – Jalur Gaza utara hanya memiliki 3 rumah sakit yang masih beroperasi, saat ini, melayani sekitar 900.000 orang sementara rumah sakit tersebut hampir runtuh.
“Hanya tiga rumah sakit yang saat ini beroperasi di Jalur Gaza utara, yaitu Al-Maamadani, Al-Awda, dan Kamal Adwan, inipun dalam kondisi di ambang keruntuhan (dampak pengemboman), ” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Munir Al-Bursh , kepada Anadolu, Ahad (26/11).
Menurutnya, jumlah bantuan medis dan bahan bakar yang tiba di Jalur Gaza, terutama wilayah utara Jalur Gaza, sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan banyaknya pasien dan kondisi kesehatan rumah sakit yang sangat buruk.
“Obat-obatan dan pasokan medis harus dibawa ke Gaza dalam jumlah besar, sejalan dengan situasi kesehatan yang buruk di jalur tersebut,” tambahnya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Dia menekankan perlunya memperkuat sistem kesehatan di Gaza dan wilayah utara serta menyediakan layanan kesehatan yang memadai.
Dia menggambarkan situasi kesehatan di Gaza secara umum sebagai bencana yang luar biasa dan kurangnya komponen kesehatan yang diperlukan.
Kamis lalu kantor media pemerintah di Gaza mengatakan bahwa 26 rumah sakit dan 55 pusat kesehatan di jalur tersebut tidak dapat beroperasi. Pasukan Israel juga menargetkan 55 ambulans, sementara puluhan lainnya tidak dapat digunakan karena kekurangan bahan bakar.
Gencatan senjata sementara selama 4 hari mulai berlaku pada Jumat pagi yang menghentikan sementara serangan udara Israel di Gaza dan tidak menghalangi pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke daerah kantong yang terkepung tersebut.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Meskipun Israel telah mencabut sebagian blokade penuh yang diberlakukan segera setelah tanggal 7 Oktober, Israel hanya membiarkan sedikit bantuan yang sangat dibutuhkan masuk, sebagian kecil dari bantuan yang diberikan sebelum tanggal tersebut.
Israel dan Hamas menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina dari penjara-penjara Israel dalam dua gelombang pertukaran tahanan yang dilakukan dalam dua hari pertama dari jeda kemanusiaan selama 4 hari.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza