Gaza, MINA – Hanya enam ambulans yang saat ini beroperasi di seluruh Jalur Gaza, kata pejabat Kementerian Kesehatan dalam konferensi pers di Kompleks Medis Al-Shifa pada Sabtu (13/1).
Dikutip dari The New Arab pada Senin (15/1), kementerian tersebut, bersama dengan berbagai LSM medis, menuduh Israel secara sistematis menargetkan sistem layanan kesehatan Gaza, termasuk mengebom kru medis dan menahan petugas kesehatan. Mereka juga menyoroti kesulitan dalam mengoperasikan layanan penting seperti unit perawatan intensif dan penitipan anak.
Situasi ini sangat kritis di wilayah selatan Rafah, di mana infrastruktur kesehatan dan layanan yang rapuh menimbulkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan 1,3 juta pengungsi.
Kementerian tersebut memperingatkan akan tingginya risiko epidemi, khususnya di kalangan anak-anak yang menjadi pengungsi dan orang lanjut usia, dan mendesak organisasi-organisasi internasional untuk menekan Israel agar melepaskan tim medis Gaza.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Mereka meminta bantuan komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia dalam membangun kembali sistem kesehatan, termasuk penyediaan peralatan, obat-obatan, dan pasokan medis.
Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa total kapasitas tempat tidur rumah sakit di Gaza telah berkurang dari 3.500 menjadi hanya 1.400. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas