Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya Siswa Yang diijinkan Mesir Lewat Rafah

Admin - Jumat, 18 November 2016 - 09:53 WIB

Jumat, 18 November 2016 - 09:53 WIB

296 Views ㅤ

Gaza, 18 Shafar 1438/ 18 November 2016 (MINA) – Pemerintah Mesir sudah membuka penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza yang terkepung dengan Mesir hingga hari keempat Kamis (17/11), tetapi hanya para siswa yang diizinkan pergi ke Mesir.

Pemerintah Mesir mengumumkan kepada Ma’an News yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (18/11), mereka membuka perlintasan Rafah selama lima hari berturut-turut, dimulai Senin (14/11) pagi dan berakhir Jumat malam, hanya untuk kasus-kasus kemanusiaan, mahasiswa, pemegang paspor Mesir, pasien dan pemegang visa.

Menurut Komite Palestina di perbatasan dan penyeberangan, 600 siswa diperkirakan melakukan perjalanan dari daerah kantong pesisir yang terkepung ke Mesir hari Kamis dan Jumat, dua hari terakhir penyeberangan tetap terbuka.

Komite menambahkan, enam bus yang mengangkut 668 wisatawan, sudah melewati persimpangan pada Rabu, sementara 55 warga Palestina ditolak masuk ke Mesir untuk alasan yang tidak diketahui. Selain itu, 324 warga Palestina yang terdampar di sisi Mesir dari persimpangan diizinkan untuk kembali ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Mesir telah melakukan blokade militer terhadap Israel di Jalur Gaza selama hampir tiga tahun terakhir, sejak tersingkirnya mantan Presiden Muhammad Morsi pada 2013 dan digantikan Presiden Abd al-Fattah al-Sisi.

Sementara perbatasan Mesir tetap terbuka bagi warga Gaza ke dunia luar, pemerintah Mesir diam-diam membatasi gerak melintasi perbatasan sejak Morsi digulingkan oleh tentara Mesir.

Adanya larangan bagi orang Palestina untuk melintasi persimpangan, menyebabkan mereka tak bisa meninggalkan atau memasuki daerah kantong pesisir yang terkepung, kadang-kadang mereka berada di sana selama berbulan-bulan karena persimpangan hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu oleh pihak berwenang Mesir.

Tahun 2015, penyeberangan Rafah ditutup untuk 344 hari, persimpangan dibuka kembali secara lebih teratur sejak awal 2016.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Akibat blokade Israel selama satu dekade, 1,8 juta warga Palestina di Jalur Gaza jatuh ke dalam kemiskinan ekstrim dan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. (T/anj/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Palestina
Dunia Islam