Gaza, 18 Shafar 1438/ 18 November 2016 (MINA) – Pemerintah Mesir sudah membuka penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza yang terkepung dengan Mesir hingga hari keempat Kamis (17/11), tetapi hanya para siswa yang diizinkan pergi ke Mesir.
Pemerintah Mesir mengumumkan kepada Ma’an News yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (18/11), mereka membuka perlintasan Rafah selama lima hari berturut-turut, dimulai Senin (14/11) pagi dan berakhir Jumat malam, hanya untuk kasus-kasus kemanusiaan, mahasiswa, pemegang paspor Mesir, pasien dan pemegang visa.
Menurut Komite Palestina di perbatasan dan penyeberangan, 600 siswa diperkirakan melakukan perjalanan dari daerah kantong pesisir yang terkepung ke Mesir hari Kamis dan Jumat, dua hari terakhir penyeberangan tetap terbuka.
Komite menambahkan, enam bus yang mengangkut 668 wisatawan, sudah melewati persimpangan pada Rabu, sementara 55 warga Palestina ditolak masuk ke Mesir untuk alasan yang tidak diketahui. Selain itu, 324 warga Palestina yang terdampar di sisi Mesir dari persimpangan diizinkan untuk kembali ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mesir telah melakukan blokade militer terhadap Israel di Jalur Gaza selama hampir tiga tahun terakhir, sejak tersingkirnya mantan Presiden Muhammad Morsi pada 2013 dan digantikan Presiden Abd al-Fattah al-Sisi.
Sementara perbatasan Mesir tetap terbuka bagi warga Gaza ke dunia luar, pemerintah Mesir diam-diam membatasi gerak melintasi perbatasan sejak Morsi digulingkan oleh tentara Mesir.
Adanya larangan bagi orang Palestina untuk melintasi persimpangan, menyebabkan mereka tak bisa meninggalkan atau memasuki daerah kantong pesisir yang terkepung, kadang-kadang mereka berada di sana selama berbulan-bulan karena persimpangan hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu oleh pihak berwenang Mesir.
Tahun 2015, penyeberangan Rafah ditutup untuk 344 hari, persimpangan dibuka kembali secara lebih teratur sejak awal 2016.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Akibat blokade Israel selama satu dekade, 1,8 juta warga Palestina di Jalur Gaza jatuh ke dalam kemiskinan ekstrim dan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. (T/anj/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel