Jakarta, 10 Rajab 1438/7 April 2017 (MINA) – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD-Pontren) Kementerian Agama tengah melangsungkan pendaftaran seleksi Program Beasiswa Tahfizh Al-Qur`an (PBTQ) bagi para penghafal (Tahfizh) Al Qur’an di seluruh Indonesia untuk mengikuti program pendidikan non-degree di Indonesia dan Turki.
Beasiswa ini diberikan atas bekerjasama Kemenag dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia (United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey/UICCI). kemenag/">Kasubdit Pendidikan Al-Qur`an Kemenag, Irhas Shobirin menaruh harapan besar pada program beasiswa ini.
“Saya begitu mendambakan lahirnya Generasi Qur’ani dari program ini yang menjadikan Al-Qur`an sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenaran Al-Qur`an, membaca dan memamahinya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup dan berada,” Ujar Shobirin dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, Jum’at (7/4).
Dengan adanya program ini, katanya, dambaan saya saat ini bukan hanya impian belaka tetapi terbuka menjadi nyata. Generasi Qur`ani lahir dari rahim pondok pesantren.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Pendaftaran calon peserta seleksi dilakukan sejak 13 Maret-13 Mei 2017 secara online. Seleksi PBTQ dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni tahap pertama berupa tes tertulis dan hafalan pada tanggal 23 Mei 2017 di Kantor Wilayah kemenag Provinsi yang ditunjuk. Hasil seleksi tahap pertama akan diumumkan pada 1 Juni 2017 melalui Kanwil Kemenag Provinsi dan website kemenag.
Untuk seleksi tahap kedia, berupa masa orientasi di Pondok Pesantren Sulaimaniyah yang ditunjuk pada 7-11 Juni 2017. Mereka yang dinyatakan lulus dan mendapatkan beasiswa akan diumumkan melalui Kanwil dan website Kemenag pada 15 Juni 2017. Pelaksanaan pendidikan PBTQ ini akan dimulai pada 9 Juli 2017. (T/R09/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun