Palembang, MINA – Harga gabah di beberapa daerah Indonesia mengalami penurunan signifikan, terutama di Provinsi Sumatera Selatan. Hal itu membuat para petani menghadapi tekanan berat.
Di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), harga gabah jatuh hingga Rp 5.300 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sarip, menyatakan bahwa peran Bulog dalam menyerap gabah petani masih belum maksimal, yang menjadi salah satu penyebab harga gabah terus menurun.
“Sampai saat ini, serapan Bulog belum maksimal dan belum mengacu pada HPP yang sudah diterapkan,” ungkap Sarip. Sarip juga mengingatkan bahwa situasi ini dapat memburuk ketika panen raya besar berlangsung pada Februari mendatang.
Baca Juga: KPU Tetapkan Al-Haris-Sani Pemenang Pilgub Jambi
Petani di Kabupaten Banyuasin mengharapkan Bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani agar harga gabah dapat kembali stabil.
“Hari ini saja harga gabah hanya Rp 5.300. Bagaimana nanti saat Februari, ketika petani melakukan panen raya besar-besaran? Saya berharap Bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani,” tegas Sarip.
Harga gabah ini mengalami fluktuasi yang signifikan, terutama di daerah-daerah yang sedang memasuki masa panen.
Penurunan harga ini menjadi salah satu tantangan bagi petani dalam mempertahankan kesejahteraan mereka.[]
Baca Juga: Banjir Sumsel Ribuan KK Terdampak
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Megawati Ungkit Sikap Ganjar Tolak Timnas Israel ke Indonesia: Sudah Tepat!