Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga Pangan di Gaza Meroket Usai Israel Tutup Perbatasan

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi pasar di Jalur Gaza. (Foto: Gulf Today)

Gaza, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Gaza menghadapi krisis pangan karena harga melonjak lebih dari 100 persen menyusul penutupan penyeberangan perbatasan utama oleh Israel,

Penutupan penyeberangan Kerem Shalom (Karam Abu Salem), Erez (Beit Hanoun) dan Zikim telah memutus pasokan vital, membuat bahan makanan pokok tidak terjangkau bagi sebagian besar penduduk daerah kantong yang dilanda perang tersebut. MEMO melaporkan, Rabu (5/3).

“Mitra kemanusiaan kami memberi tahu kami bahwa setelah penutupan penyeberangan ke Gaza, harga tepung dan sayuran meningkat lebih dari 100 persen, dalam beberapa kasus,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers.

Blokade yang dimulai setelah berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata sementara, semakin memperparah bencana kemanusiaan di Gaza, di mana lebih dari 48.300 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak Oktober 2023.

Baca Juga: 80 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa

Meskipun gencatan senjata sempat memungkinkan aliran bantuan yang lebih bebas, situasinya tetap mengerikan.

PBB menekankan bahwa pengiriman telah berjalan lebih lancar sebelum Israel memberlakukan pembatasan terbaru.

“Sejak gencatan senjata, kami belum melihat penjarahan seperti yang dilaporkan sebelumnya. Aliran bantuan telah membaik, tetapi blokade terbaru ini mengancam untuk membalikkan kemajuan apa pun,” tambah Dujarric.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, telah memperingatkan bahwa penangguhan pengiriman bantuan ke Gaza akan memiliki konsekuensi bencana bagi anak-anak dan keluarga yang sudah berada di ambang kelangsungan hidup.

Baca Juga: PBB Punya Persediaan Makanan Gaza Hanya untuk Dua Pekan

Antara 19 Januari hingga Jumat lalu, hampir 1.000 truk UNICEF telah memasuki Gaza dengan membawa air bersih, pasokan medis, vaksin, makanan terapeutik, dan kebutuhan pokok lainnya.

“Sejak dimulainya gencatan senjata, UNICEF dan mitranya juga telah menyediakan pakaian hangat untuk 150.000 anak-anak dan memperluas distribusi air harian ke hampir setengah juta orang di daerah terpencil,” kata Dujarric. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepala Direktorat Operasi Angkatan Darat Israel Mengundurkan Diri

Rekomendasi untuk Anda