Gaza, MINA – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengeluarkan peringatan serius mengenai kondisi pangan di Jalur Gaza, di mana harga makanan dilaporkan telah meroket tajam ke level yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Peningkatan harga yang tidak wajar ini adalah dampak langsung dari penghancuran dan perampasan lahan oleh militer Zionis Israel.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (17/10), UNRWA secara eksplisit menyatakan bahwa hampir seluruh lahan pertanian di Gaza kini “hancur atau tidak dapat diakses”. Hal ini menegaskan kehancuran total pada sektor pertanian Gaza yang telah kehilangan sumber pangan dan sumber penghasilan. Mengutip WAFA.
Kondisi tersebut menyebabkan harga pangan mencapai rekor tertinggi setelah dua tahun agresi Zionis Israel yang berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat Palestina, khususnya di Gaza. Keluarga-keluarga yang sebelumnya mengandalkan hasil panen dari lahan mereka kini kehilangan sumber pendapatan dan daya beli, sehingga tidak mampu membeli makanan, bahkan jika tersedia.
Baca Juga: Pejuang Palestina di Gaza Terus Cari Mayat Sandera Israel di Bawah Puing-puing
UNRWA menggambarkan parahnya lonjakan harga ini melalui unggahan di platform X, menyoroti perbandingan harga, “Satu kilogram tomat yang dulu harganya 60 sen (sekitar Rp9.940), kini mencapai 15 dolar (sekitar Rp248.350) — jika masih bisa ditemukan.” Ini menunjukkan kenaikan harga hingga lebih dari 25 kali lipat.
Menghadapi kehancuran total sektor pertanian dan lonjakan harga yang ekstrem ini, UNRWA menegaskan urgensi distribusi bantuan. Badan PBB tersebut menyerukan agar bantuan kemanusiaan disalurkan secara benar-benar tanpa hambatan ke Gaza.
“Sampai sektor pertanian Gaza dapat dibangun kembali, harus ada distribusi bantuan yang disalurkan dengan benar-benar tanpa hambatan,” tambah UNRWA, menekankan bahwa penyediaan bantuan darurat adalah langkah vital untuk mencegah bencana kelaparan di wilayah tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sabtu Dini Hari, Pasukan Israel Serang Al-Quds dan Tepi Barat