Riyadh, 7 Safar 1436/30 November 2014 (MINA) – Harga saham negara-negara Arab merosot menyusul keputusan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan produksi minyak mentah di pasar yang saat ini mengalami kelebihan pasokan.
Bursa dari negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia merosot pada hari Ahad setelah penutupan dua hari menyusul keputusan OPEC pada 27 November lalu. Press Tv melaporka seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dubai Financial Market diperdagangkan pada 4.273 poin setelah merosot lebih dari 5.0 persen dan Abu Dhabi Securities Exchange diperdagangkan pada 4.753 poin setelah mengalami penurunan dari 1,0 persen.
Bursa Efek Kuwait juga turun 2,0 persen menjadi 6.846.50 poin, Muscat Stock turun 1,8 persen dan Qatar Exchange turun sebesar 4,0 persen di bawah 13.000 poin
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pada pertemuan tingkat menteri 166 yang diselenggarakan di Wina, ibukota Austria pada 27 November, OPEC memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi 30 juta barel per hari.
OPEC berada di bawah tekanan dari beberapa anggotanya, terutama Venezuela dan Ekuador, untuk memangkas produksi mengurangi persediaan dan mendorong harga kembali. Namun, usulan itu ditolak oleh negara-negara anggota Teluk Persia, termasuk Arab Saudi.
OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak yang bermarkas di Wina saat ini memenuhi sekitar 40 persen dari kebutuhan minyak dunia. Pertemuan produksi OPEC berikutnya ditetapkan untuk Juni 2015. (T/P007/R03)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)