Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-79, Jumat (3/1), dengan mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran.
HAB Kemenag ke-79 mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas,” dengan komitmen seluruh jajaran Kemenag dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Menag Prof. Nasaruddin Umar di hadapan ribuan ASN Kemenag di halaman Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (3/1).
Prof, Nasaruddin menegaskan komitmen instansinya untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Upacara HAB Ke-79 di Kantor Kemenag Pusat dihadiri Wamenag Romo Syafi’i, Kepala Badan Penyelenggaraan Haji (BPH) Mochamad Irfan Yusuf, pejabat eselon I dan II Kemenag, Penasihat DWP Kemenag Helmi Halimatul Udhmah, serta seluruh ASN dan jajaran DWP Kemenag.
Baca Juga: Jateng Sumbang 8,85 Juta Ton Padi pada 2024, Sokong 17 Persen Kebutuhan Pangan Nasional
Perkuat Harmoni
Lebih lanjut, Menag Nasaruddin Umar menuturkan, Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis.
Dia juga mengajak jajarannya untuk berperan serta dalam mewujudkan berbagai program kemaslahatan umat di tingkat nasional maupun global.
“Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden,” pesannya.
Baca Juga: Kunjungan Orang Indonesia ke Luar Negeri Capai 80 Juta Lebih
Dia menambahkan, suara agama sangat dibutuhkan dalam kampanye pencegahan kerusakan iklim.
Dia menyebut Forum Conference of the Parties (COP) ke-28 tahun 2023 di Abu Dhabi dan COP ke-29 tahun 2024 di Azerbaijan, yang secara khusus membuka Paviliun Iman sebagai platform bersama para tokoh lintas agama untuk menyuarakan pentingnya pelestarian alam dari perspektif agama-agama.
“Selain itu, Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September 2024, juga menegaskan tentang pentingnya persatuan, toleransi, kemanusian, dan penanggulangan perubahan lingkungan,” imbuhnya,
Selain itu, Menag juga mengingatkan jajarannya agar terlibat dalam penguatan Pendidikan Keagamaan.
Baca Juga: Kemendiktisaintek Akan Bangun Empat SMA Unggulan Garuda di 2025
Proses Pendidikan, lanjut Menag, akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial.
Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global, lanjutnya.
“Mendukung program prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran, makan bergizi gratis akan dilaksanakan pada lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama,” ujarnya.
Pemberdayaan ekonomi umat juga menjadi konsentrasi Kemenag di hari lahirnya yang ke-79 ini. Menurutnya, ini dilakukan dalam upaya mewujudkan asta cita pemerintah dan mengentaskan kemiskinan. Reformasi dan meritokrasi birokrasi serta pencegahan korupsi dari Kemenag di tahun ini. Hal ini, lanjut Menag, perlu menjadi perhatian seluruh ASN Kemenag,
Baca Juga: Mahasiswa KPI Ar-Raniry Aceh Ikuti Magang Profesi
“Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa, dan negara dengan niat ibadah. Kita semua perlu berupaya menjadi sahabat spiritual umat sesuai kapasitas masing-masing,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wamendiktisaintek: Kegiatan Akademik di Perguruan Tinggi Tetap Jalan Selama Ramadhan