Yerusalem, 6 Rajab 1435/7 Mei 2014 (MINA) – Sekitar 120 orang tahanan Palestina hari Selasa terus melancarkan mogok makan memasuki hari ke tiga belas, sebagai protes pada penahanan mereka secara sewenang-wenang melanggar hukum di penjara-penjara Israel.
Menurut Tahanan Palestina Society (PPS), 120 narapidana Palestina mulai melakukan protes mogok makan pada 24 April, menuntut diakhirinya penahanan ilegal mereka yang oleh Israel disebut dengan “penahanan administratif”.
PPS menambahkan, hampir 90 tahanan melakukan aksi protes, yang diselenggarakan di fasilitas penahanan Negev dan Penjara Ramla, ditempatkan sel isolasi. Demikian dilaporkan Press Tv yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sejumlah tahanan juga dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena kondisi kesehatan mereka memburuk akibat mogok makan.
Baca Juga: Langgar kesepakatan, Israel akan terus Duduki Koridor Philadelphia
Otoritas Penjara Israel telah memberlakukan pembatasan terhadap para tahanan, termasuk mencegah sebagian besar dari mereka bertemu dengan pengacara.
Sebagian besar tahanan sudah berusia lanjut dan banyak dari mereka menderita masalah kondisi kesehatan yang berbeda.
Selanjutnya PPS mengatakan, lebih banyak tahanan lagi berniat untuk bergabung dengan pemogokan sebagai bagian dari langkah terkoordinasi. Para tahanan mengatakan, aksi protes akan berlanjut sampai rezim Israel mengakhiri penahanan tidak sah mereka.
Penguasa Israel mengenakan apa yang disebutnya sebagai penahanan administratif yang merupakan semacam penjara tanpa pengadilan atau biaya, memungkinkan zionis Israel memenjarakan warga Palestina selama enam bulan. Perintah penahanan dapat diperpanjang untuk jumlah tak terbatas.
Baca Juga: Mesir: Mediator Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata Tahap Kedua di Gaza
Para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel diharuskan tunduk pada tindakan otoritas penjara yang padahal merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) seperti penyiksaan selama interogasi oleh otoritas penjara .
Organisasi HAM sering mengkritik otoritas penjara Israel atas pelanggaran HAM yang merajalela di penjara-penjara dan juga kematian misterius di dalam tahanan.
Pada Februari, Kepala Departemen Sensus Kementerian Tahanan Palestina, Abdul-Nasser Ferwana mengatakan, Tel Aviv memegang lebih dari 4.800 tahanan Palestina di tujuh belas penjara serta pusat-pusat penahanan dan interogasi. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Antusias Warga Gaza Sambut Ramadhan di Tengah Kehancuran
Baca Juga: Nael Barghouti Bebas Setelah 44 Tahun di Penjara Israel